BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Latar Belakang
Melon merupakan salah satu tanaman jenis buah-buahan yang
sudah sangat populer diseluruh dunia. Namun
perhatian masyarakat terhadap buah melon ini masih sebatas usaha sampingan,
sehingga rata-rata hasil tanaman melon secara nasional masih rendah.
Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia maupun dunia akan berpengaruh terhadap
naiknya persediaan komsumsi buah-buahan
terutama melon. Salah satu upaya untuk meningkatkan persediaan buah-buahan adalah dengan meningkatkan produksi melon.
Prosfek pengembangan budi daya melon
secara comersial dan dikelola dalam skala besar semakin cerah karena pemasaran
hasilnya tidak hanya dilakukan di dalam negeri, tetapi juga ke luar negeri untuk
diekspor. Pasar potensial untuk buah-buahan adalah Malaysia, Singapura, Taiwan,
Hongkong, dan Eropa lainnya. Untuk pemesanan dengan skala besar, Indonesia
tidak mampu menyediakan karena masyarakat Indonesia hanya menyediakan dalam
skala kecil karena usaha melon hanya usaha sampingan yang kurang dilirik selama
ini. Sikap kurang percaya diri bagi masyarakat kita untuk tanaman ini banyak
disebabkan kurang mengetahui bagaimana pembudidayaan yang baik. Banyak di
antara petani yang melakukan asal tanam dan asal hidup, tanpa memperhitungkan
dengan baik bagaimana usaha ini mempunyai peluang yang sangat baik jika
dilakukan dengan maksimal.
Sehubungan dengan keadaan tersebut
di atas penulis berkeinginan untuk menelusuri tanaman ini lebih mendalam, bahwa
buah melon sangat besar peluang bisnisnya untuk menambah inkam.
Mengigat besarnya peluang bisnis buah
melon ini menjadi perhatian penulis dan menjadi latar belakang penyusunan karya
tulis ini karena penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh proses budi daya
tanaman ini dengan memberi judul “ Budi Daya Tanaman Melon”
2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:“Bagaimana cara
membudidayakan melon agar dapat menghasilkan buah yang baik”?
B.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui bahwa pembudidayaan tanaman melon yang baik akan
berpeluang besar bagi pasar buah nasional maupun dunia.
2. Untuk
memberi pengetahuan cara
membudidayakan tanaman melon yang baik.
C.
Manfaat Penelitian
1.
Dapat menambah wawasan penulis tentang
budidaya tanaman melon.
2. Dapat memperkenalkan cara pembudidayaan
tanaman melon yang baik bagi pembaca.
3. Dapat memperkenalkan potensi tanaman
melon pada pembaca.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Singkat Melon
Melon merupakan tanaman
buah termasuk famili Cucurbitaceae. Nama latinnya Cucumis Melo. Banyak yang
mengatakan buah melon berasal dari Lembah Panas, Persia atau derah Merditerania
yang merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika.
Tanaman ini akhirnya
tesebar luas ke Timur Tengah dan Eropa. Pada abad ke-14 melon dibawa ke Amerika
oleh Colombus dan akhirnya melon tersebar ke seluruh penjuru dunia terutama di
daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia.
B.
Jenis Tanaman
Jenis –jenis melon yang
terkenal adalah melon Cristianism(1850), melon Sill hybrid (1870), melon
Surprise(1876), melon Ivondequoit, Miller cream, Netted gem, Hacken sack, dan
Osage (1881-1890), Melon Queen of Colorado dan Honey Gold (1939). Untuk
memudahkan pengelompokan dan penanaman melon, para ahli mengklasifikasikan
melon dalam dua tipe yaitu sebagai berikut:
1.
Tipe Netted –Melon
· Ciri-ciri
:
-
Kulit buah keras
-
Kasar berurat bergambar, seperti
jala(Net)
-
Aroma relatif lebih harum dibanding
dengan winter-melon
-
Lebih cepat masak antara 75-90 hari,
-
awet, tahan lama untuk disimpan.
· Varietas:
-
Cucumis melo var. Reticulatus : buah
kecil berurat seperti jala dan harum
-
Cucumis melo var.flexuosus :
cantelupensus :buah besar , kulit bersisik dan harum.
2.
Tipe winter-melon
· Ciri-ciri:
-
Kulit buah halus, menkilat
-
Aroma buah tidak harum
-
Buah lambat untuk masak antara 90-120
hari
-
Mudah rusak dan tidak tahan lama untuk
di simpan.
-
Tipe melon ini sering digunakan sebagai
tanaman hias.
· Varietas:
-
Cucumis melo-var.Inorous . kulit buah
halus, buah memanjang antara 2,5-7,5 cm.
-
Cucumis melo-var .Flexuosus .permukaan
buah halus , buah memanjang antara 35-70 cm.
-
Cucumis melo-var. Dudain. Ukuran
kecil-kecil, sering untuk tanaman hias.
-
Cucumis melo-var. Chito.ukuran buah
sebesar jeruk lemon. Sering digunakan sebagai tanaman hias.
C.
Manfaat Buah Melon
Buah melon dimamfaatkan
sebagai makanan buah segar dengan kandungan vitamin C cukup tinggi.
D.
Syarat Tumbuh
1.
Iklim
· Angin
yang bertiup cukup kencang dapat merusak penanaman melon karena dapat mematahkan
tangkai daun , tangkai buah, dan batang tanaman.
· Hujan
yang terus menerus akan menggugurkan calon buah yang sudah terbentuk dan dapat
pula menjadikan kondisi lingkungan yang menguntungkan bagin patogen. Dengan
demikian, saat tanaman melon menjelang panen , akan mengurangi kadar gula dalam
buah.
· Tanaman
melon memerlukan penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya.
· Tanaman
melon memerlukan suhun yang sejuk dan kering untuk pertumbuhannya. Suhu
pertumbuhan untuk tanaman melon antara 25-30 derajat.
· Tanaman
melon tidak dapat tumbuh apabila kurang dari 18 derajat celcius.
· Kelembaban
udara secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon. Dalam
kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit.
2. Media Tanam
· Tanah
yang baik untuk budi daya tanaman melon ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik untuk memudahkan akar
tanaman melon berkembang. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu
basah.
· Tanaman
melon akan tumbuh baik apabila P-H nya 5,8-7,2.
· Tanaman
melon pada dasarnya membutuhkan air yang cukup banyak. Akan tetapi, sebaiknya
air itu berasal dari irigasi, bukan dari air hujan.
3.
Ketinggian tempat
Tanaman
melon dapat tumbuh dengan cukup baik pada ketinggian 300-900 di permukaan laut.
Apabila ketinggian lebih dari 900meter dari permukaan laut, tanaman tidak
berproduksi dengan optimal.
E.
Pedoman Budi Daya
1.
Pembibitan
·
Persyaratan benih
Tanaman
melon yang sehat dan berproduksi optimal berasal dari bibit tanaman yang sehat,
kuat, dan terawat baik pada awalnya. Benih direndam ke dalam larutan furadam
dan atonik selama 2 jam. Benih yang baik berada di dasar air, sedangkan yang
kurang baik akan mengapung di atas permuakaan air. Oleh sebab itu, pembibitan
merupakan kunci keberhasilan agribisnis melon.
·
Penyiapan benih
-
Pengadaan Benih Secara Generatif
Fase generatif ditandai dengan
keluarnya bunga. Pada fase ini tanaman memerlukan banyak unsur fosfor untuk
memperkuat akar dan membentuk biji pada buah. Pada fase ini apabila tanaman
dalam kondisi sehat, maka jaring-jaring pada buah diharapkan muncul secara
merata. Untuk mendukung pertumbuhan generatif, tanaman disemprot dengan pupuk
daun complesal supertonic (merah) dengan konsentrasi 2 gram atau 1 liter
seminggu sekali. Untuk mencegah kekurangan unsur calsium dan boron maka tanaman
disemprotkan dengan daun fertical dengan konsentrasi 2 mililiter atau liter
atau CaB dengan konsentrasi 2 mililiter atau liter.
-
Pengadaan Bibit Secara Vegetatif (Kultur
Jaringan)
Dengan metode ini, pemilihan media
tanam dan sumber eksplan yang digunakan haruslah tepat agar memberikan hasil
yang optimal. Media dasar yang digunakan haruslah tersusun atas garam-garam berdasarkan susunan
murasigeh dan skoog (1962) dengan penambahan tihamin 0,04mg/liter,myo-inositol
100miligram/liter, sukrosa 30 gram/liter dan berbagai kombinasi hormon tanaman
ditambahkan sesuai dengan perlakuan. Media dibuat dengan cukup padat, dengan
penambahan agar bacto 8 gram/liter, PH media dibuat 5,7 dengan penambahan NaOH
atau HCI 0,1 m. Sterilisasi media dilakukan dengan autoclap bertekanan 17,5 Psi,
suhu 100 derajat celcius selama 20 menit. Tanaman yang didapat dari kultur
jaringan membentuk bunga jantan dan betina seperti halnya tanaman yang didapat
dari biji.
-
Sumber benih
Untuk
menanam melon, kita harus mengetahui sumber benihnya terlebih dahilu. Sebaiknya
selalu menggunakan benih asli, F1hibrid .
-
Cara penyimpanan benih
Benih disimpan di tempat yang kering, dan tempat untuk menyimpan benih
dapat dibuatkan rumah pembibitan yang sederhana karena mengingat umur benih
hanya selama 10-14 hari, karena untuk melindungi benih tanaman yang masih muda
dari terik matahari, air hujan ,dan serangan hama maupun penyakit.Alas rumah
pembibitan, tempat polibag diletakkan dilapisi kertas koran agar perakaran
bibit tidak menembus ke dalam tanah.
-
Kebutuhan Benih
Benih yang dibutuhkan sesuai dengan
luas tanam ditambah sepuluh persen untuk cadangan penyulaman.
-
Perlakuan Benih
Benih melon memerlukan perlakuan yang
lebih sederhana dibandingkan dengan benih semangka non biji. Hal ini karena
kulit melin cukup tipis sehingga tidak memerlukan perlakuan ektra. Perlakuan
unruk benih biji melin adalah pencucian, perendaman serta pemeraman benih.
·
Teknik penyamaian benih
-
Cara dan Waktu Penyamaian
Benih melon yang akan disemaikan ,direndam lebih
dahulu di dalam air 2-4 jam. Setelah itu, benih disemaikan pada kantong plastik
yang telah diisi tanah dan pupuk kandang yang dicampur dengan perbandingan 5:1.
Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya ,enghadap ke
bawah.benih ditutup dengan campuran abu sekam dan tanah dengan perbandingan 2:1
yang telah disiapkan, agar tanaman dapat tumuh dengan baik,tidak mudah
rebah.untuk merangsang perkecambahan benih dengan ,menciptakan suasana hangat ,
maka tutuplah permukaan persemaian dengan karung goni basah.apabila kecambah
telah muncul ke permukaan media semai(pada hari ke-3-4), maka karung goni dapat
dibuka.
-
Pembuatan Media Semai
Melon termasuk tanaman yang terlalu menuntut media
semai yang khusus untuk pembibitannya. Medianya dapat dibuat dengan berbagai
variasi, caranya dengan mencampaurkan tanah, pasir, pupuk kandang atau kompos
dengan perbandingan 1:1:1 . Untk mendapatkan hasil bibit melon yang kekar dan
sehat, kompososo media semai yang tepat terdiri atas campuran tanah, pupuk
kandang, pupuk sp3, NPK , ditambah dengan insektisida karbofuran.
·
Pemeliharaan Pembibitan (Penyemaian)
Setelah benih disemai di polibet, akan tumbuh
menjadi calon bibt, dan harus mendapatkan pemeliharaan yang baik agar menjadi
bibit melon yang sehat dan kekar.
-
Cara dan Waktu Penyiraman
Bibit di persemaian disiram tiap hari mulai dari
kecambah belum muncul sampai bibt muncul kepermukaan tanah. Untuk penyiraman
tangki semprot. Saat menyemprot, jangan terlalu kuat karena akan mengikis tanah
media dan melenmparkan kecambah keluar dari polibag. Apabila daun sejati
keluar, penyiraman bibit baru dapat dilakukan dengan gembor. Jika cuaca panas,
penyiraman diulangi pada sore hari, dan jangan menyiram pada siang hari karena
makanan tidak dapat terserap yang mengakibatkan bibit menjadi kurus, kering,
dan layu.
-
Penjarangan
Penjarangan dilakukan dengan tujuan untuk menyiapkan
bibit yang sehat untuk ditanam dapat dilakukan 3 hari sebelum penanaman bibit
dilapangan. Bibit yang pertumbuhannya seragam disatukan dan yang merana
disingkirkan.
-
Pemupukan
Untuk pertumbuhan vegetatif penyemprotan daun
dilakukan 1 kali saat berumur 7-9 hari dengan konsentrasi 1-1,5 gram/liter.
Pupuk akar berupa pupuk kimia maupun
organik tidak diperlukan.
-
Pemberian Pestisida Pada Masa Pembibitan
Pada masa pembibitan penyemprotan pestisida
dilakukan jika diperlukan. Penyemprotan dapat dilakukan 2-3 hari sebelum bibit
ditanam di lapangan.
-
Pemindahan bibit
Pemindahan dilakukan ke lapangan bila sudah berdau
4-5 helai atau berusia 10-12 hari. Caranya kantong plastik polibag dibuang
secara berhati-hati, lalu bibiit berikut tanahnya di tanam pada bedengan yang
sudah di lubang sebelumnya. Bedenganpun jangan sampai kekurangan air.
2.
Pengolahan Media Tanam
·
Persiapan
-
Pengukuran pH tanah
-
Analisis tanah
-
Penetapan waktu atau jadwal tanam
-
Penetapan luas area tanam
-
Pengaturaan volume produksi
·
Pembukaan Lahan
-
Pembajakan
-
Penggarukan dan pencangkulan lahan serta
waktu lahan siap tanam.
·
Pembentukan bedengan
-
Cara pembuatan
-
Bentuk bedengan
-
ukuran dan jarak bedengan
·
Pengapuran
·
Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak
(PHP)
·
Teknik Penanaman
-
Penentuan Pola Tanam
-
Pembuatan lubang tanam
-
Cara penanaman
·
Pemeliharaan Tanaman
-
Penjarangan dan penyulaman
Penjarangan
dan penyulaman dilakukan jika dalam waktu 2 minggu bibit tidak menunjukkan
pertumbuhan normal. Tanaman dicabut dan diganti dengan bibit baru pada sore
hari. Penyulaman dan penjarangan dilakukan selama 35 hari kemudian disiram
-
Penyiangan
Pada
bididaya melon, sistem mulsa PHP, penyiangannya dilakukan pada lubang tanam dan
parit diantara bedengan. Gulma yang tidak dibersihkan akan merugikan karena
menjadi hama dan penyakit pada bibit.
-
Pembubunan
Untuk pembubunan, pertama-tama dilakukan adalah pemupukan
awal dan menseterilkan lahan situ. Tujuannya adalah setelah tanah diolah dan
dipupuk , tanah akan menmjadi subur dan akan terbebas dari hama dan penyakit.
Saat melakukan pemupukan, tanah yang
sebelumnya sudah diolah, telah dikelantang selama 2 minggu dengan begitu,
diharapkan tanahj yaang cukup lama terkena terik matahari tersebut, cukup sehat
untuk ditanami.
-
Perempalan
Perempalan dilakukan terhadap tunas/cabang air yang
bukan merupakan cabang utama.
-
Pemupukan
Pemupukan diberi sebanyak 3 kali yaitu 20 hari
setelah ditanam, tanaman berusia 40 hari.dan pada saat tnaman berusia 60 hari.
Caranya disebarkan secara merata di atas tanah bedengan pada pinggiran kiri dan
kanannya. Selain itu tanah dibali dengan hati-hati supaya tidak merusak
perakaran tanaman dan agar pupuk tersebut bisa aman terpendam dalam tanah. Unuk
memudahkan dalam pemupukan,dibuat data mengenai rangkaian pemupukan sejak awal.
a. Pupuk
kandang /kompos : pupuk dasa=10-20 ton/hektar
b.urea
:pupuk dasar 440 kg pupuk susulan I=330kg/ha,pupuk susulan II=220 kg/ha:pupuk
susulan III 440kg perha.
c.TSP:pupuk
dasar= 1.200kg/ha:pupuk susulan I=220kg/ha:pupuk susulan II=550kg/ha
d.KCL:pupuk dasar=330-440kg/ha:pupuk susulan
II=160kg/ha
-
Pengairan dan Penyiraman
a.Pengairan
tanaman melon
menghendaki udara yang kering untuk pertumbuhannya tetapi tanah harus
lembab.pengairan harus dilakukan jika hari tidak hujan pada sore dan malam
hari.
b. Penyiraman
Tanaman
disiram sejak masa pertumbuhan tanman sampai tanaman akan dipetik buahnya.saat
enyiram jangan sampai membasahi daun dan buahnya agar daun dan buah tidak
dijangkiti penyakit, karena akan mengundang jamur . maka sebaiknya penyiraman
dilakukan pada pagi-pagi sekali atau malam
hari.
-
Waktu Penyemprotan Pestisida
a.tindakan preventif, benih direndam dalam larutan
bakterisida.
b.penyemprotan fungisidaprevicur N dengan
konsentrasi 2-3 ml/liter apabila serangan telah melewati ambang ekonomi
c.Fungisida derasol 500 SC dengan konsentrasi 1-2
ml/liter. Pangkal batang yanhg terserang dioles dengan larutan fungisida
Calixin 750 EC dengan konsentrasi 5 ml/liter.
-
Pemeliharaan Lain
a. Pemasangan Ajir
Ajir atau
tongkat dapat dipasang setelah selesai
membuat pembubunan dan menseterilkan kebun.
b. Pemangkasan
Pemangkasan
dilakukan bertujuan untuk memelihara cabang sesuai dengan yang dikehendaki tinggi
tanaman dibuat antara 20-25 cm.
F.
Hama dan Penyakit
1..Hama
·
Kutu Aphids
Ciri tanaman yang dirusak hama ini adalah daun
menggulung dan pucuk tanaman menjadi kering karena cairan daun dihisap oleh
hama.
·
Trips
Ciri tanaman yang dirusak hama ini daun-daun muda
dan tunas-tunas bru menjadi keriting dan bercak kekuningan, tanaman kerdil dan
tidak dapat membentuk buah secara normal.
Harus diwaspadai karena tertular ke yang lainnya.
2.
Penyakit
·
Layu Bakteri
Penyebabnya disebarkan kumbang daun oteng-oteng.
Gejalanya daun dan cabang layu dan berkerut, warana daun menguning, mengering,
mati satu persatu.
·
Penyakit Busuk pada Pangkal Batang
Penyebab penyakit ini adalah cendawan. Ciri-ciri
terkena penyakit ini dari batang keluar lendir warna coklat merah kemudian layu
lalu mati, sedang daun mengering sehingga jika diremas berbunyi kresek seperti
kerupuk.
·
Gulma
Gulma dikenal sebagai tanaman pengganggu, merugikan
tanaman karena bersaing dengan zat hara, tempat tumbuh dan cahaya. Pencabutan
harus dilakukan sejak tumbuhan masih kecil karena jika sudah besar akan merusak
perakaran tanaman melon.
G.
Panen
1.
Ciri dan Umur Panen
·
Tanda/Ciri Tanaman Siap Panen
- Ukuran
buah sesuain dengan ukuran normal
- Serat
jala pada kulit buah sangat nyata dan kasar
- Warna
kulit hijau kekuningan
·
Umur panen_+ 3 bulan setelah tanam
·
Waktu pemanenan yang baik adalah pada pagi hari.
2.
Cara Panen
·
Potong tangkai buah melon dengan pisau ,
sisakan minimal 2,0 cm untuk memperpanjang masa simpan buah.
·
Tangkai dipotong berbentuk huruf “T”
maksudnya agar tangkai buah utuh dan kedua sisi atasnya merupakan tangkai daun
yang telah dipotong daunnya.
·
Pemanenannyan dilakukan secara bertahap,
dengan mengutamakan buah yang benar-benar telah siap dipanen
·
Buah yang telah dipanen, dikumpulkan si
suatu tempat untuk disortir. Kerusakan buah akibat terbentur/cacat fisik
lainnya, sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga jual terutama di
swalayan.
3.
Periode Panen
Panen dilakukan secara bertahap mengutamakan buah
yang benar-benar siap panen. Buah yang telah dipanen diangkut dan dikumpulkan
di suatu tempat untuk segera disortir.buah yang sehat dan utuh dipisahkan dari
buah yang cacat fisik maupun cacat karena serangan hama dan penyakit. Buah
melon yang berkualitas bagus kemudian dilakukan penggolongan melon berdasarkan
tiga kelas.
Kelas M1, yaitu melon berbobot 1,5 kg/ lebih
jarang berbentuk sempurna
Kelas M2, yaitu melon berbobot 1-1,5
jaringnya berbentuk hanya 70% saja.
Kelas M3, boibot buahnya bervariasi dengan
jaring sedikit atau tidak berbentuksama sekali. Belum layak dipanen tetapi
karena batangnya sudah mati terlebih dahulu karena terkena hama.
Penyimpanan
dilakukan dengan meletakkan di atas jerami ditata dengan rapi tidak
boleh bertumpuk satu tempat . penyimpanan harus kering jauh dari kecoak dan
tikus . buah yang masak dan mengkal tidak boleh disatukan . jika ada buah yang
mau busuk langsung diungsikan karena akan menimbulan buah lain tertular busuk.
Pengemasan dibuat dari kayu biasa dan banyak memiliki lubang angin. Cara
menyusunnya bagian dasar kotak diberi jerami kering yang cukup tebal demikian
juga bagian atasnya . selain jerami dapat juga dibuat dengan rajutan benang
mirip jala lalu dimasukkan ke dalam karton. Karton dilapisi dengan kertas
hancuran . buah yang akan diekspor dipak secara khusus dengan peti kemas yang
terbuat dari kayu, karton atau plastik. Jika di pesawat melon dimasukkan dalam
kontainer pendingin agar buah tetap segar sampai ke tujuan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Buah
melon sangat banyak digemari masyarakat Indonesia bahkan sudah mendunia,
ini dapat diketahui dengan banyaknya permintaan pasokan buah melon ini kemancanegara. Untuk dapat
menghasilkan buah melon yang sesuai dengan permintaan pasar baik jumlah maupun
kualitasnya perlu budi daya yang baik. Budi daya tanaman melon yang baik akan
menghasilkan buah yang maksimal jumlah dan kualitasnya.
B. Saran
1. Tanaman melon sebaiknya dibudidayakan sebagai tanaman
utama bukan tanaman sampingan semata karena tanaman ini berpeluang besar bagi
pasar nasional maupun internasional.
2
. Masyarakat hendaknya dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam budi daya tanaman melon karena besar
mamfaatnya
3. Karya tulis ini masih banyak kekurangan dan
ketidaklengkapan baik isi dan penulisan, untuk itu kritik dan saran pembaca
sangat diharapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
AAK.
1998. Bertanam Pohon Buah-Buahan. Yogyakarta: Kanisius
Ashari,
Semeru. 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. Jakarta: Universitas Indonesia Press
(Ul-Press)
Badan
Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas Unggulan
Tanaman Pangan dan Holtikultura. Yogyakarta: Kanisius
E.W.M,
Verheij & R.E. Coronel. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara II:
Buah-Buahan yang Dapat Dimakan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum dan Prosea
Indonesia & European Commision.
Natawidjaja,
P.Suparman. 1983. Mengenal Buah-Buahan yang Bergizi. Jakarta: Pustaka Dian
Rukmana, Rahmat.1996.
Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius
No comments:
Post a Comment