- Mengapa ada banyak wanita mengaku tidak bahagia dengan pernikahannya? Karena mereka memperjuangkan laki-laki yang tidak mencintainya dan bila dinasihati – mereka akan menjawab, "Tapi aku terlanjur cinta." Cinta bukanlah alasan untuk bertindak bodoh, setiap wanita harus mampu memastikan bahwa laki-laki yang dicintainya juga sangat mencintainya agar hubungan yang harmonis dapat tercipta. Oleh karena itu, bila Anda memiliki laki-laki dengan ciri-ciri berikut ini, maka pertahankan dia:
Monday, 27 March 2017
CIri Ciri Cowok Yang Wajib di pertahankan
Sunday, 26 March 2017
Makalah Budidaya Buah Semangka
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas
terstruktur mata kuliah Teknologi Produksi Tanaman yang berupa makalah dengan judul
“Makalah Budidaya Buah semangka” dengan tepat waktu.
Dalam makalah ini, kami selaku penulis
membahas teknologi yang diterapkan untuk budidaya semangka. Kami selaku penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
selaku penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak agar penyusunan makalah selanjutnya
menjadi lebih baik.
Kami selaku penulis mengucapkan
terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Gabus,
29 September 2015
Penyusun
Makalah Budidaya Melon
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Latar Belakang
Melon merupakan salah satu tanaman jenis buah-buahan yang
sudah sangat populer diseluruh dunia. Namun
perhatian masyarakat terhadap buah melon ini masih sebatas usaha sampingan,
sehingga rata-rata hasil tanaman melon secara nasional masih rendah.
Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia maupun dunia akan berpengaruh terhadap
naiknya persediaan komsumsi buah-buahan
terutama melon. Salah satu upaya untuk meningkatkan persediaan buah-buahan adalah dengan meningkatkan produksi melon.
Prosfek pengembangan budi daya melon
secara comersial dan dikelola dalam skala besar semakin cerah karena pemasaran
hasilnya tidak hanya dilakukan di dalam negeri, tetapi juga ke luar negeri untuk
diekspor. Pasar potensial untuk buah-buahan adalah Malaysia, Singapura, Taiwan,
Hongkong, dan Eropa lainnya. Untuk pemesanan dengan skala besar, Indonesia
tidak mampu menyediakan karena masyarakat Indonesia hanya menyediakan dalam
skala kecil karena usaha melon hanya usaha sampingan yang kurang dilirik selama
ini. Sikap kurang percaya diri bagi masyarakat kita untuk tanaman ini banyak
disebabkan kurang mengetahui bagaimana pembudidayaan yang baik. Banyak di
antara petani yang melakukan asal tanam dan asal hidup, tanpa memperhitungkan
dengan baik bagaimana usaha ini mempunyai peluang yang sangat baik jika
dilakukan dengan maksimal.
Sehubungan dengan keadaan tersebut
di atas penulis berkeinginan untuk menelusuri tanaman ini lebih mendalam, bahwa
buah melon sangat besar peluang bisnisnya untuk menambah inkam.
Makalah Budidaya Buah Anggur
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu yang merambat. Anggur berasal dari Armenia, tetapi budidaya anggur sudah dikembangkan di Timur Tengah sejak 4000 SM. Sedangkan teknologi pengolahan anggur menjadi wine pertama kali dikembangkan orang Mesir pada 2500 SM. Dari Mesir budidaya dan teknologi pengolahan anggur masuk ke Yunani dan menyebar ke daerah Laut Hitam sampai Spanyol, Jerman, Prancis dan Austria. Sejalan dengan perjalanan Columbus anggur dari asalnya ini mulai menyebar ke Mexico, Amerika Selatan, Afrika selatan, Asia termasuk Indonesia dan Australia. Penyebaran ini juga menjadikan Anggur punya. beberapa sebutan seperti Grape di Eropa dan Amerika, orang China menyebut Putao dan di Indonesia disebut anggur. Buah anggur telah dikonsumsi sejak jaman pra sejarah. Buah ini juga ditanam sejak 5000 SM. Ada beragam warna anggur yaitu merah, ungu, hijau dan kuning. Buah anggur terkenal kaya antioksidan, didalamnya mengandung vitamin C, provitamin A, vitamin B1, B2, serat dan kadar air tinggi, mineral besi, fosfor kalsium, kalium dan lainnya. Jika kurang suka buah jeruk, buah anggur menjadi subtitusi karena kaya vitamin C. Anggur dipakai sebagai terapi kesehatan karena mengandung magnesium tinggi yang merupakan elemen penting untuk pergerakan feses yang baik. Seorang ahli menyebutkan, manfaat anggur lainnya yaitu mampu mampu membersihkan toksin-toksin didalam hati, membantu memperbaiki fungsi ginjal, pembentukan sel darah, antivirus dan antikanker, mencegah kerusakan gigi, dan menurunkan kadar kolesterol. Anggur bersifat basa sehingga dapat menetralkan darah yang terlalu asam dan
berefek tubuh.
Untuk memahami dan menghayati anggur kita harus memiliki sedikit-banyak pengetahuan tentang pokok anggur. Kita tahu anggur adalah tanaman sehari-hari di Israel yang dikenal luas. Pohon anggur ini termasuk tanaman menjalar, memiliki suatu batang tunggal yang keras dengan ranting-ranting yang menjulur dengan sulur-sulur untuk mengakaitkan dirinya. Di ranting-ranting itulah daun dan buahnya bergelantungan. Seorang petani anggur (sama seperti petani lainnya) dengan rajin memangkas dan membersihkan ranting-ranting pokok anggur ini. Ranting yang tidak berbuah dipotong dan ranting yang berbuah dibersihkan agar berbuah semakin banyak. Pada musim panas anggur dapat dimakan segar, diolah menjadi jeli, selai, jus atau bahkan difermentasi menjadi anggur. Masih ingatkah anda dengan kisah Umar bin Khattab yang mensedekahkan kebun anggurnya karena terlena sesaat dari sholat berjama’ah. Di sisi yang lain para ilmuwan berhasil membuktikan bahwa buah Anggur ini mampu menyelamatkan nyawa manusia. Mari kita simak apa sabda Allah SWT dalam Alqur’an :
“Berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki. Kami jadikan bagi seseorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.” (Al-Kahfi 18 : 32)
”Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya.” (Al Baqarah : 266). ”Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (An-nahl : 11).
Dan masih banyak ayat lain yang menyinggung buah anggur di dalamnya.
Untuk memahami dan menghayati anggur kita harus memiliki sedikit-banyak pengetahuan tentang pokok anggur. Kita tahu anggur adalah tanaman sehari-hari di Israel yang dikenal luas. Pohon anggur ini termasuk tanaman menjalar, memiliki suatu batang tunggal yang keras dengan ranting-ranting yang menjulur dengan sulur-sulur untuk mengakaitkan dirinya. Di ranting-ranting itulah daun dan buahnya bergelantungan. Seorang petani anggur (sama seperti petani lainnya) dengan rajin memangkas dan membersihkan ranting-ranting pokok anggur ini. Ranting yang tidak berbuah dipotong dan ranting yang berbuah dibersihkan agar berbuah semakin banyak. Pada musim panas anggur dapat dimakan segar, diolah menjadi jeli, selai, jus atau bahkan difermentasi menjadi anggur. Masih ingatkah anda dengan kisah Umar bin Khattab yang mensedekahkan kebun anggurnya karena terlena sesaat dari sholat berjama’ah. Di sisi yang lain para ilmuwan berhasil membuktikan bahwa buah Anggur ini mampu menyelamatkan nyawa manusia. Mari kita simak apa sabda Allah SWT dalam Alqur’an :
“Berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki. Kami jadikan bagi seseorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.” (Al-Kahfi 18 : 32)
”Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya.” (Al Baqarah : 266). ”Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (An-nahl : 11).
Dan masih banyak ayat lain yang menyinggung buah anggur di dalamnya.
Makalah Budidaya Alpukat
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang
Keberadaan tanaman alpukat telah cukup lama di Indonesia,
sekitar dua abad yang lalu. Pengembangan tanaman alpukat di tanah air tampaknya
belum merata. Buah alpukat merupakan buah yang memiliki nilai nutrisi, kandungan
lemak, dan energi buah yang tinggi. Buah alpukat bukan hanya sekedar sumber
vitamin dan mineral, tetapi dapat pula dijadikan bahan pangan dan penyedia
energi.
Namun masyarakat kita, khususnya masyarakat kota, hanya
sekedar menkonsumsi buah alpukat dalam bentuk sari juice buahnya bersama sirop
dan penyedap lain. Pola konsumsi hanya minum buah alpukat seyogianya dapat
diubah menjadi pola konsumsi makan buah alpukat, khususnya bagi masyarakat di
daerah wilayah dataran tinggi dan desa terpencil.
Dalam perdagangan dunia, buah
alpukat merupakan komoditas buah yang penting; volume perdagangannya menempati
urutan kelima susudah jeruk, pisang, nenas, dan mangga. Pengembangan tanaman
alpukat di tanah air pada era agribisnis saat ini kiranya akan dapat memberikan
manfaat dan meningkatkan berbagai aspek kehidupan masyarakat dan ekonomi,
khususnya dalam usaha perbaikan kesehatan gizi, serta sosial ekonomi dan
lingkungan hidup.
Tanaman alpukat merupakan tanaman
buah berupa pohon dengan nama alpuket (Jawa Barat), alpokat (Jawa Timur/Jawa
Tengah), boah pokat, jamboo pokat (Batak), advokat, jamboo mentega, jamboo
pooan, pookat (Lampung) dan lain-lain.
Tanaman alpukat bukan tanaman asli
Indonesia, tanaman alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah
dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi antara tahun
1920-1930 Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika
Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh varietas-varietas unggul guna
meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi.
Makalah Budidaya Pepaya beserta Manfaatnya
KATA
PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt., karena berkat rahmat dan nikmat-Nya, penelitian lapangan berjudul, “Makalah Budidaya Pepaya berserta Manfaatnya” dapatdiselesaikan .
Laporan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas akhir dalam upaya penambahan wawasan
di SMAN 1
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini tidak sempurna, karena masih banyak kesalahan-kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik dari semua pihak khususnya para pembaca.
Harapan penulis, semoga laporan hasil penelitian ini bermanfaat khususnya bagi penulis,
umumnya bagi para pembaca.
Saturday, 25 March 2017
Makalah Budidaya Tomat
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Tomat merupakan tanaman asli Benua Amerika yang
tersebar dari Amerika Tengah hingga Amerika Selatan. Tanaman tomat pertama kali
dibudidayakan oleh suku Inca dan suku Aztec pada tahun 700 SM. Sementara itu,
bangsa Eropa mulai mengenal tomat sejak Christopherus Columbus pulang berlayar
dari Amerika dan tiba di Pantai San Salvador pada tanggal 12 Oktober 1492.
Ketika itu, Columbus diperintahkan oleh Ratu Isabella dari Kerajaan Castilia,
Spanyol utnuk mencari emas dan rempah-rempah, tetapi ia pulang justru membawa
biji-bijian, seperti jagung, cabe, dan tomat. Meskipun ratu Isabella kecewa
dengan hasil yang di bawa Columbus, tetapi akhirnya biji-bijian tersebut
ditanam juga oleh para petani di Spanyol dan menyebar sampai ke beberapa Negara
Eropa lainnya.
Tatkala penyebaran tomat telah mencapai Benua Eropa
bagian Utara, orang-orang di daerah itu menamai tomat dengan berbagai julukan.
Orang Perancis menyebut tomat dengan apel cina . Sementara itu, orang
Jerman menyebutnya dengan apel surga . Lain halnya di Inggris,
orang-orang di Negara kerajaan itu justru tidak percaya kalau tomat bias
dimakan. Mereka menganggap tomat adalah buah beracun. Kekhawatiran yang sama
juga terjadi di antara penduduk Amerika, bahkan terus berlangsung hingga abad
ke-19. namun pada tahun 1821, orang-orang Louisianan di New Orleans mulai
memakai tomat dalam berbagai menu masakan mereka. Tak lama kemudian berita ini
cepat menyebar sehingga banyak ditiru masyarakat luas yang menggunakan tomat
sebagai campuran masakan seafood.
Makalah Budidaya Apel
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Buah
apel, mungkin semua orang tidak asing lagi dengan nama buah yang pohonnya
memiliki nama latin Malus ini. Buah ini banyak kita temui di beberpa kios buah
maupun agro wisata pemetikan buah apel. Buah apel memiliki warna merah saat
masak atau siap untuk dimakan, dan ada juga berwarna hijau dan kuning. Banyak
orang yang menyukai buah apel karena rasanya yang khas. Apel dapat langsung
dimakan atau dimasak terlebih dahulu untuk dibuat saus atau selai.
Tidak
hanya rasanya yang segar dan khas, banyak penelitian menyatakan bahwa buah yang
berpenampilan ranum ini baik untuk kesehatan tubuh apabila dikonsumsi.
Tidak disangka ternyata banyak sekali
kandungan dalam buah apel yang baik untuk menjaga kesehatan dan fungsi organ
tubuh. Mengingat banyaknya manfaat yang diberikan dalam buah apel ini, tentu
kita dapat memasukkan buah apel dalam menu makanan kita sehari-hari . Oleh karena
itu, saya membuat karya tulis mengenai Apel untuk mengetahui manfaat/ khasiat
Apel pada tubuh manusia.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan, penulis merumuskan beberapa masalah yang
akan dibahas dalam karya tulis ilmiah, yaitu:
1.
Bagaimanakah sejarah Apel didunia dan
Indonesia ?
2.
Menjelaskan
bagaimana cara
membudidayakan Apel ?
3. Apa sajakah senyawa yang terkandung
didalam Apel?
4.
Apa
sajakah manfaat Apel bagi tubuh kita?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengidentifikasi berbagai hal
mengenai Apel.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara membudidayakan Apel.
3.
Untuk
mengidentifikasi kandungan-kandungan yang terdapat pada Apel.
4. Untuk memberitahu kalangan
masyarakat akan khasiat/manfaat Apel bagi tubuh kita.
D.
Metode
dan Teknik Penelitian
Untuk
mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode
kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Studi
Pustaka :
Pada metode ini, penulis membaca buku-buku dan tulisan yang berhubungan dengan
penulisan karya ilmiah serta yang berkaitan dengan masalah lingkungan hidup dan
perilaku remaja.
Browsing Internet : mencari materi yang berhubungan
dengan penulisan karya tulis ilmiah
E.Sistematika
Penulisan
Pada
karya ilmiah ini,penulis akan menjelaskan sistematika penulisan :
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B. Perumusan
Masalah
C. Tujuan
Penelitian
D. Metode Penelitian
E. Sistematika
Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Sejarah Apel
B.
Kandungan yang terdapat pada Apel
C.
Produksi dan Cara membudidayakan Apel
D. Manfaat/Khasat Apel
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B.
Saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Sejarah Apel
Kata apple berasal dari kata Inggris aeppel.
Menurut situs buzzle.com, apel adalah tanaman yang pertama kali dibudidayakan
sebagai komoditas pertanian. Beberapa ahli sejarah meyakini apel mulai dimakan
manusia sejak zaman batu. Cuma, tanaman ini baru mulai dibudidayakan pada era
tembaga. Tanaman ini pertama kali dibudidayakan di tepian danau purba sekitar
Swiss.
Namun
demikian, berdasar penelusurannya, sebagian ahli sejarah menyebut bahwa apel
berasal dari wilayah barat daya Asia. Ahli yang lain mengungkapkan bahwa apel
aslinya dari Kazakhtan di Asia tengah.
Begitu banyak versi hingga akhirnya sampai
sekarang belum ada kesepakatan soal wilayah yang pertama kali ditumbuhi pohon
apel.Riwayat yang tertulis jelas barulah muncul di abad ke-13 sebelum masehi.
Saat itu Ramses II mendorong rakyatnya agar apel ditanam di delta Sungai Nil.
Selanjutnya, apel juga ditanam di lembah Rhine hingga akhirnya muncul beberapa
jenis apel. Di abad pertama masehi, tercatat ada 35 jenis apel. Setelah itu,
apel terus tumbuh di banyak wilayah.
Saat Inggris
menjajah wilayah Amerika di tahun 1600-an, tanaman apel juga ikut menyertainya.
Di awal tahun 1622, kerajaan Inggris mengirimkan bibit pohon apel dalam jumlah
banyak ke Amerika. Dari sinilah budidaya apel tumbuh di Amerika.
Ahli sejarah juga mencatat nama William
Blackstone sebagai tokoh penting dalam budidaya apel di Amerika. Blackstone
dicatat sejarah membawa bibit apel dari Eropa ke Massachussetts di tahun 1632.
Gubernur Massachussetts saat itu, John Winthrop kemudian menyediakan Pulau
Conants dekat Pelabuhan Boston untuk ditanami apel. Di tahun 1640-an, tanaman
apel sudah meluas ke hampir seluruh wilayah Amerika.
Perkebunan
komersial buah apel sendiri baru mulai dikenal tahun 1737. William Prince
Nursery tercatat sebagai kebun apel komersial pertama yang menyebarkan buah ini
ke seluruh dunia. Presien pertama Amerika, George Washington adalah tokoh
penting yang pernah berkunjung ke perkebunan itu. Saat itu dia kurang puas
karena pohon apel yang dilihatnya tidak berbuah lebat. Dia pun kemudian
terpikir untuk menyempurnakannya.
Buah apel pun
semakin banyak membanjiri pasar. Hingga tahun 2004 sudah merajalela. Pada tahun
tersebut, apel sudah ditanam di lahan seluas 13 juta hektare yang tersebar di
91 negara. Bisa dikatakan, apel adalah buah yang paling banyak dibudidayakan di
dunia. Saat ini, Cina menjadi salah satu pemain utama produksi buah apel,
selain itu ada Amerika, Iran, Italia, Turki,
juga Prancis.
Apel pun berkembang ke seluruh dunia,
hingga mengilhami lahirnya perusahaan raksasa komputer bernama Apple. Steve
Jobs, menjadi simbol yang sangat kuat bagi perusahaan ini. Produknya pun
digemari masyarakat dan dengan cepat merajai dunia, seperti tersebarnya buah
apel.
Sejarah Apel di Indonesia
Apel pertama kali ditanam di Asia
Tengah, kemudian berkembang luas wilayah yang lebih dingin. Apel yang
dibudidayakan memiliki nama ilmiah Malus
domestica yang menurut sejarahnya merupakan keturunan dari Malus sieversii dengan sebagian genom
dari Malus sylvestris (apel
hutan/apel liar) yang ditemui hidup secara liar di pegunungan Asia Tengah, di
Kazakhstan, Kirgiztan, Tajikistan, dan Xinjiang, Cina, dan kemungkinan juga Malus sylvestris.
Tanaman ini masuk ke Indonesia
sekitar tahun 1930-an dibawa oleh orang belanda bernama Kreben kemudian
menanamnya di daerah Nokojajar (Kabupaten Pasuruan). Pada tahun 1953,
Bagian Perkebunan Rakyat (sekarang : Lembaga Penelitian Hortikultura)
mendatangkan beberapa jenis apel dari luar negeri, termasuk Rome Beauty dan Princess
Noble. Selanjutnya, sejak tahun 1960 tanaman apel sudah banyak ditanam di
Batu untuk mengganti tanaman jeruk yang mati diserang penyakit. Sejak
saat itu tanaman apel terus berkembang hingga sekarang di dataran tinggi Kota
Batu,Poncokusumo (Malang) dan Nongkojajar (Pasuruan) dan masa kejayaannya pada
tahun sekitar 1970an. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika
(Balitjestro) saat ini memiliki koleksi plasma nutfah apel sekitar 70 varietas,
dan diantaranya terdapat 10 varietas apel harapan.
Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan
berbuah baik di daerah dataran tinggi. Sentra produksi apel di adalah Malang
(Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar), Jatim. Di daerah ini apel
telah diusahakan sejak tahun 1950, dan berkembang pesat pada tahun 1960 hingga
saat ini. Selain itu daerah lain yang banyak dinanami apel adalah Jawa Timur
(Kayumas-Situbondo, Banyuwangi), Jawa Tengah (Tawangmangu), Bali (Buleleng dan
Tabanan), Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan.
Sedangkan sentra penanaman dunia berada di Eropa, Amerika, dan Australia.
B.
Kandungan
yang terdapat pada Apel
Buah merupakan salah satu bahan makanan yang bergizi
dan mengandung berbagai macam nutrisi yang menyehatkan untuk tubuh. Apel juga
memiliki kandungan buah
yang berefek positif untuk kesehatan. Salah satunya adalah apel. Para ahli
menemukan bahwa apel merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan
karbohidrat cukup tinggi. Disamping itu dalam buah apel
terdapat sebuah zat yang bernama pectin. Ini adalah sejenis zat yang sama
seperti serat. Bagi anda yang sering mengkonsumsi buah ini, anda akan terhindar
dari serangan penyakit yang berbahaya untuk kesehatan salah satunya adalah
penyakit paru-paru. Zat anti radang yang terdapat didalam buah ini juga
berfungsi untuk mengusir penyakit arthritis dan juga menghentikan diare yang
berkepanjangan.
Kandungan buah positif lain yang terdapat pada
buah apel adalah memiliki vitamin C yang cukup banyak, meskipin tidak sebanyak
vitamin C yang terdapat pada jeruk. Bagi anda yang hendak mengkonsumsi buah ini
untuk dijadikan obat untuk diaere, anda bisa menyajikannya dengan cara
memasaknya. Buah yang satu ini juga mengandung quarcetin yang fungsinya sangat
baik untuk mencegah berbagai macam penyakit kanker yang akut. Buah ini bagus
dikonsumsi sebagai makanan penutup. Buah ini juga akan bisa menetralisir segala
macam racun yang ada didalam tubuh dan mencegah timbulnya penyakit pada tubuh
anda akibat racun tersebut. Makanlah buah ini setiap hari dan jadikan
tubuh anda senantiasa sehat selalu.
Kandungan gizi
apel yang mampu mencegah kankeradalah flavonoid. Zat ini mampu menurunkan resiko terjadinya
penyakit kanker, terutama kanker paru-paru pada pria. Selain itu zat flavonoid
ini dapat mencegah pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh.Apel juga memiliki fitokimia. Fitokimia merupakan
antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polusi atau
lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk menekan jumlah kolesterol
jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Apel banyak memiliki kandungan vitamin, mineral
serta unsur lain seperti fitokimian, serat, tanin, baron, asam tartar, dan
lainnya. Zat inilah yang sangat dipelukan bagi tubuh kita untuk mencegah dan
menanggulangi berbagai penyakit. Untuk selanjutnya, akan dibahas tentang apa
saja yang terkandung pada buah apel? Dan apa saja manfaat dari buah apel?
Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel misalnya vitamin A, vitamin B1,
vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C.
Apel mengandung
banyak mineral. Mineral dalam buah apel antara lain kalsium, magnesium,
potasium, zat besi, dan zinc. Beberapa
vitamin yang terdapat dalam buah apel misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin
B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C. Apel juga memiliki kandungan tanin. Tanin adalah zat yang berfungsi
membersihkan dan menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan
penyakit gusi.
Kandungan zat-zat gizi dalam 100
gram buah apel adalah sebagai berikut :
Nilai nurtrisi per 100 g
(3.5 oz)
|
|
Energi
|
218 kJ
(52 kcal)
|
Karbohidrat
|
13.81
g
|
Gula
|
10.39 g
|
Serat
pangan
|
2.4
g
|
Lemak
|
0.17 g
|
Protein
|
0.26
g
|
Air
|
85.56 g
|
Vitamin A
|
3
μg (0%)
|
Thiamine (Vit. B1)
|
0.017 mg (1%)
|
Riboflavin (Vit. B2)
|
0.026
mg (2%)
|
Niacin
(Vit. B3)
|
0.091 mg (1%)
|
Pantothenic acid
(B5)
|
0.061
mg (1%)
|
Vitamin B6
|
0.041 mg (3%)
|
Folate
(Vit. B9)
|
3
μg (1%)
|
Vitamin C
|
4.6 mg (8%)
|
Calcium
|
6
mg (1%)
|
Iron
|
0.12 mg (1%)
|
Magnesium
|
5
mg (1%)
|
Phosphorus
|
11 mg (2%)
|
Potassium
|
107
mg (2%)
|
Zinc
|
0.04 mg (0%)
|
C.
Produksi Apel
dan Cara Membudidayakan Apel
Di alam liar, pohon apel tumbuh cukup mudah
dari benih. Akan tetapi, seperti kebanyakan tanaman tahunan, apel
biasanya dibiakkan secara aseksual dengan cara okulasi, karena kecambah apel
merupakan sejenis "heterozigot ekstrem", yaitu
tidak mewarisi DNA dari induk untuk menghasilkan apel baru dengan sifat-sifat
induk, dan malah menjadi berbeda dengan induknya.
Kebanyakan kultivar apel baru memulai
siklus hidup sebagai kecambah yang terjadi secara kebetulan atau dibiakkan
dengan menyilangkan kultivar yang memiliki ciri yang diinginkan. Tumbuhan apel
juga dapat mengalami mutasi genetik pada tiap cabang pohonnya. Beberapa cabang
yang termutasi dapat berkembang menjadi varian yang lebih baik daripada batang
induknya. Beberapa diantaranya bahkan dapat dikatakan sebagai jenis pohon apel
yang baru.
Penanam apel menghasilkan apel yang lebih
kuat melalui proses penyilangan. Misalnya, sejak 1930-an, Excelsior
Experiment Station di Universitas Minnesota telah memperkenalkan
kultivar apel kuat penting yang ditanam secara luas di seluruh negeri Minnesota dan
Wisconsin,
baik secara komersial maupun pribadi. Contoh kultivar-kultivar baru itu adalah Haralson, Wealthy,
Honeygold, dan Honeycrisp.
Apel telah diaklimatisasi
di Ekuador
pada ketinggian yang sangat tinggi. Di wilayah tersebut, tanaman apel berbuah
dua kali per tahun karena kondisi beriklim sedang sepanjang tahun.Penyerbukan.
Pohon apel harus diserbukkan
silang untuk berbuah. Pada setiap musim berbunga, petani apel menyediakan polinator
untuk mengangkut serbuk sari, seperti lebah madu.
Lebah Orchard Mason turut
digunakan sebagai polinator tambahan dalam perkebunan apel komersial.
Adakalanya, ratutawon kumbang hadir dalam
perkebunan, namun tidak mengangkut jumlah yang cukup untuk menjadi polinator
yang penting.Pohon apel terbagi atas empat hingga tujuh kelompok penyerbukan
menurut iklim:
- Kelompok A - Berbunga awal musim, 1 hingga 3 Mei di Inggris (Gravenstein, Red Astrachan)
- Kelompok B - 4 hingga 7 Mei (Idared, McIntosh)
- Kelompok C - Berbunga tengah musim, 8 hingga 11 Mei (Granny Smith, Cox's Orange Pippin)
- Kelompok D - Berbunga tengah / akhir musim, 12 hingga 15 Mei (Golden Delicious, Calville Blanc d'hiver)
- Kelompok E - Berbunga akhir musim, 16 hingga 18 Mei (Braeburn, Reinette d'Orléans)
- Kelompok F - 19 sampai 23 Mei (Suntan)
- Kelompok H - 24 hingga 28 Mei (Court-Pendu gemuk)
Pematangan dan pemetikan
Kultivar apel bervariasi dalam hasil dan
ukuran pohonnya, walaupun tumbuh dalam batang bawah yang sama. Ada
beberapa kultivar, yang jika dibiarkan tanpa dipangkas, pohonnya akan tumbuh
menjadi sangat besar, sehingga dapat berbuah lebih banyak, tetapi menyulitkan
pemetikan. Pohon yang matang biasanya mampu berbuah 40–200 kilogram apel setiap
tahun. Buah apel dipetik dengan menggunakan tangga yang dirancang sesuai dengan
dahan pohon. Pohon kerdil dapat berbuah 10–80 kilogram apel setiap tahunnya.
Penyimpanan
Buah apel untuk tujuan komersial dapat
disimpan selama berbulan-bulan dalam kamar beratmosfer terkontrol untuk menunda
dimulainya proses pematangan yang teraruh oleh etilena.
Buah-buah apel biasanya disimpan dalam ruangan yang memiliki karbon
dioksida yang lebih kental dengan pengembungan udara yang tinggi untuk
mencegah peningkatan konsentrasi etilena serta memperlambat proses pematangan.
Buah apel masih melanjutkan proses pematangan meskipun telah dipetik. Untuk
penyimpanan dalam rumah, kebanyakan jenis apel dapat disimpan selama sekitar
dua minggu bila disimpan di bagian paling dingin dalam kulkas (yaitu di bawah
5° C). Ada juga kultivar apel yang lebih tahan lama, seperti Granny Smith dan Fuji.
Perawatan tanaman apel tidaklah sulit, bermodal
ketelatenan maka budidaya apel tidak akan sulit untuk dilakukan. Pupuk yang
digunakan yaitu Phonska, pupuk kandang serta kotoran ayam. Organisme pengganggu
tanaman yang banyak dijumpai yaitu serangga jenis Thrips sp, waktu apel dalam
proses pembungaan, untuk penyakit yang sering menyerang tanaman apel yaitu
embun tepung yang tumbuh dibagian daun dari buah apel.
Pohon apel mulai berbunga, itulah saat-saat
petani apel mulai sibuk untuk merawat apel dan menjaga tanaman apel dengan
ekstra, hal ini dikarenakan masa panen tanaman apel akan tiba dan serangan dari
organisme pengganggu tanaman akan menjadi lebih besar dari masa-masa sebelum
pohon apel berbunga. Masa berbunganya tanaman apel hingga ke masa panen adalah
4 bulan, setelah tanaman apel mulai berubah warna dari hijau menjadi merah,
maka saat itu akan menjadi saat yang penting dan saat yang berbahagia. Harga
apel saat panen disesuaikan dengan harga pasar, yaitu Rp5.000 hingga Rp6.500
untuk 1 kg dan Rp65 juta sekali panen.
Syarat Tumbuh Pohon Apel
Iklim
1)
Curah hujan yang ideal
adalah 1.000-2.600 mm/tahun dengan hari hujan 110-150 hari/tahun. Dalam setahun
banyaknya bulan basah adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan
yang tinggi saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat
menjadi buah.
2)
Tanaman apel membutuhkan
cahaya matahari yang cukup antara 50-60% setiap harinya, terutama pada saat
pembungaan.
3)
Suhu yang sesuai
berkisar antara 16-27 derajat C.
4)
Kelembaban udara yang dikehendaki tanaman apel
sekitar 75-85%.
Media Tanam
1)
Tanaman apel tumbuh
dengan baik pada tanah yang bersolum dalam, mempunyai lapisan organik tinggi,
dan struktur tanahnya remah dan gembur, mempunyai aerasi, penyerapan air, dan
porositas baik, sehingga pertukaran oksigen, pergerakan hara dan kemampuan
menyimpanan airnya optimal.
2)
Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan
Regosol.
3)
Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk
tanaman apel adalah 6-7 dan kandungan air tanah yang dibutuhkan adalah air
tersedia.
4)
Dalam pertumbuhannya tanaman apel membutuhkan
kandungan air tanah yang cukup.
5)
Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan
perawatan tanaman, sehingga bila masih memungkinkan dibuat terasering maka
tanah masih layak ditanami.
Ketinggian Tempat
Tanaman apel dapat
tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian 700-1200 m dpl. dengan ketinggian
optimal 1000-1200 m dpl.
Teknik Penanaman Apel
Penentuan Pola Tanam
Tanaman apel dapat ditanam secara monokultur maupun
intercroping. Intercroping hanya dapat dilakukan apabila tanah belum tertutup
tajuk-tajuk daun atau sebelum 2 tahun. Tapi pada saat ini, setelah melalui
beberapa penelitian intercroping pada tanaman apel dapat dilakukan dengan
tanaman yang berhabitatrendah, seperti cabai, bawang dan lain-lain.
Tanaman apel tidak dapat ditanam pada jarak yang terlalu
rapat karena akan menjadi sangat rimbun yang akan menyebabkan kelembaban
tinggi,sirkulasiudara kurang, sinar matahari terhambat dan meningkatkan
pertumbuhan penyakit. Jarak tanam yang ideal untuk tanaman apel tergantung
varietas. Untuk varietas Manalagi dan Prices Moble adalah 3-3.5 x 3.5 m,
sedangkan untuk varietas Rome Beauty dan Anna dapat lebih pendek yaitu 2-3 x
2.5-3 m.
Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang tanam antara 50 x 50 x 50 cm sampai 1 x 1 x 1
m. Tanah atas dan tanah bawah dipisahkan, masing-masing dicampur pupuk kandang
sekurangkurangnya 20 kg. Setelah itu tanah dibiarkan selama ± 2 minggu, dan
menjelang tanam tanah galian dikembalikan sesuai asalnya.
Cara Penanaman
Penanaman apel dilakukan baik pada
musim penghujan atau kemarau (di sawah). Untuk lahan tegal dianjurkan pada
musim hujan.
Cara penanaman bibit apel adalah
sebagai berikut:
a. Masukan tanah bagian bawah bibit
kedalam lubang tanam.
b. Masukan bibit ditengah lubang sambil diatar perakarannya agar menyebar.
c. Masukan tanah bagian atas dalam lubang sampai sebatas akar dan ditambah tanah galian lubang.
d. Bila semua tanah telah masuk, tanah ditekan-tekan secara perlahan dengan tangan agar bibit tertanam kuat dan lurus. Untuk menahan angin, bibit dapat ditahan pada ajir dengan ikatan longgar.
b. Masukan bibit ditengah lubang sambil diatar perakarannya agar menyebar.
c. Masukan tanah bagian atas dalam lubang sampai sebatas akar dan ditambah tanah galian lubang.
d. Bila semua tanah telah masuk, tanah ditekan-tekan secara perlahan dengan tangan agar bibit tertanam kuat dan lurus. Untuk menahan angin, bibit dapat ditahan pada ajir dengan ikatan longgar.
v Pedoman Budidaya Apel
Pembibitan
Perbanyakan tanaman apel dilakukan secara vegetatif dan generatif. Perbanyakan yang baik dan umum dilakukan adalah perbanyakan vegetatif, sebab perbanyakan generatif memakan waktu lama dan sering menghasilkan bibit yang menyimpang dari induknya. Teknik perbanyakan generatif dilakukan dengan biji, sedangkan perbanyakan vegetatif dilakukan dengan okulasi atau penempelan (budding), sambungan (grafting) dan stek.
Perbanyakan tanaman apel dilakukan secara vegetatif dan generatif. Perbanyakan yang baik dan umum dilakukan adalah perbanyakan vegetatif, sebab perbanyakan generatif memakan waktu lama dan sering menghasilkan bibit yang menyimpang dari induknya. Teknik perbanyakan generatif dilakukan dengan biji, sedangkan perbanyakan vegetatif dilakukan dengan okulasi atau penempelan (budding), sambungan (grafting) dan stek.
1.
Persyaratan Benih
Syarat batang bawah : Merupakan apel liar, perakaran luas dan kuat, bentuk pohon kokoh, mempunyai daya adaptasi tinggi. Sedangkan syarat mata tunas adalah berasal dari batang tanaman apel yang sehat dan memilki sifat-sifat unggul.
Syarat batang bawah : Merupakan apel liar, perakaran luas dan kuat, bentuk pohon kokoh, mempunyai daya adaptasi tinggi. Sedangkan syarat mata tunas adalah berasal dari batang tanaman apel yang sehat dan memilki sifat-sifat unggul.
2.
Penyiapan Benih
Penyiapan benih dilakukan dengan cara perbanyakan batang bawah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Anakan / siwilan
1. Ciri anakan yang diambil adalah tinggi 30 cm, diameter 0,5 cm dan kulit batang kecoklatan.
2. Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman produktif dengan cara menggali tanah disekitar pohon, lalu anakan dicabut beserta akarnya secara berlahan-lahan dan hati-hati.
Penyiapan benih dilakukan dengan cara perbanyakan batang bawah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Anakan / siwilan
1. Ciri anakan yang diambil adalah tinggi 30 cm, diameter 0,5 cm dan kulit batang kecoklatan.
2. Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman produktif dengan cara menggali tanah disekitar pohon, lalu anakan dicabut beserta akarnya secara berlahan-lahan dan hati-hati.
3.
Setelah anakan dicabut, anakan dirompes dan
cabang-cabang dipotong, lalu ditanam pada bedengan selebar 60 cm dengan
kedalaman parit 40 cm.
b) Rundukan (layering)
1. Bibit hasil rundukan dapat diperoleh dua cara yaitu:
- Anakan pohon induk apel liar: anakan yang agak panjang direbahkan melekat tanah, kemudian cabang dijepit kayu dan ditimbun tanah; penimbunan dilakukan tiap 2 mata; bila sudah cukup kuat, tunas dapat
dipisahkan dengan cara memotong cabangnya.
- Perundukan tempelan batang bawah: dilakukan pada waktu tempelan dibuka (2 minggu) yaitu dengan memotong 2/3 bagian penampang batang bawah, sekitar 2 cm diatas tempelan; bagian atas keratan dibenamkan dalam tanah kemudian ditekuk lagi keatas. Pada tekukan diberi penjepit kayu atau bambu.
2. Setelah rundukan berumur sekitar 4 bulan, dilakukan pemisahan bakal bibit dengan cara memotong miring batang tersebut dibawah keratan atau tekukan. Bekas luka diolesi defolatan.
c) Stek
Stek apel liar berukuran panjang 15-20 cm ( diameter seragam dan lurus), sebelum ditanam bagian bawah stek dicelupkan ke larutan Roton F untuk merangsang pertumbuhan akar. Jarak penanaman 30 x 25 cm, tiap bedengan ditanami dua baris. Stek siap diokulasi pada umur 5 bulan, diameter batang ± 1cm dan perakaran cukup cukup kuat.
Stek apel liar berukuran panjang 15-20 cm ( diameter seragam dan lurus), sebelum ditanam bagian bawah stek dicelupkan ke larutan Roton F untuk merangsang pertumbuhan akar. Jarak penanaman 30 x 25 cm, tiap bedengan ditanami dua baris. Stek siap diokulasi pada umur 5 bulan, diameter batang ± 1cm dan perakaran cukup cukup kuat.
v Pengolahan Media Tanam
1)
Persiapan
Persiapan yang diperlukan adalah persiapan pengolahan tanah dan pelaksanaan survai. Tujuannya untuk mengetahui jenis tanaman, kemiringan tanah, keadaan tanah, menentukan kebutuhan tenaga kerja, bahan paralatan dan biaya yang diperlukan.
Persiapan yang diperlukan adalah persiapan pengolahan tanah dan pelaksanaan survai. Tujuannya untuk mengetahui jenis tanaman, kemiringan tanah, keadaan tanah, menentukan kebutuhan tenaga kerja, bahan paralatan dan biaya yang diperlukan.
2)
Pembukaan Lahan
Tanah diolah dengan cara mencangkul tanah sekaligus membersihkan sisa-sisa tanaman yang masih tertinggal.
Tanah diolah dengan cara mencangkul tanah sekaligus membersihkan sisa-sisa tanaman yang masih tertinggal.
3)
Pembentukan Bedengan
Pada tanaman apel bedeng hampir tidak diperlukan, tetapi hanya peninggian alu penanaman.
Pada tanaman apel bedeng hampir tidak diperlukan, tetapi hanya peninggian alu penanaman.
4)
Pengapuran
Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH tanah. Pengapuran hanya dilakukan apabila ph tanah kurang dari 6.
Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH tanah. Pengapuran hanya dilakukan apabila ph tanah kurang dari 6.
5)
Pemupukan
Pupuk yang diberikan pada pengolahan lahan adalah pupuk kandang sebanyak 20 kg per lubang tanam yang dicampur merata dengan tanah, setelah itu dibiarkan selama 2 minggu.
Pupuk yang diberikan pada pengolahan lahan adalah pupuk kandang sebanyak 20 kg per lubang tanam yang dicampur merata dengan tanah, setelah itu dibiarkan selama 2 minggu.
v
Pemeliharaan Tanaman
1)
Penjarangan dan penyulaman
Penjarangan tanaman tidak dilakukan, sedangkan penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati atau dimatikan kerena tidak menghasilkan dengan cara menanam tanaman baru menggantikan tanaman lama. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim penghujan.
Penjarangan tanaman tidak dilakukan, sedangkan penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati atau dimatikan kerena tidak menghasilkan dengan cara menanam tanaman baru menggantikan tanaman lama. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim penghujan.
2)
Penyiangan
Penyiangan dilakukan hanya bila disekitar tanaman induk terdapat banyak gulma yang dianggap dapat mengganggu tanaman. Pada kebun yang ditanami apel dengan jarak tanam yang rapat (± 3×3 m), peniangan hampir tidak perlu dilakukan karena tajuk daun menutupi permukaan tanah sehingga rumput-rumput tidak dapat tumbuh.
Penyiangan dilakukan hanya bila disekitar tanaman induk terdapat banyak gulma yang dianggap dapat mengganggu tanaman. Pada kebun yang ditanami apel dengan jarak tanam yang rapat (± 3×3 m), peniangan hampir tidak perlu dilakukan karena tajuk daun menutupi permukaan tanah sehingga rumput-rumput tidak dapat tumbuh.
3)
Pembubunan
Penyiangan biasanya diikuti dengan pembubunan tanah. Pembubunan dimaksudkan untuk meninggikan kembali tanah disekitar tanaman agar tidak tergenang air dan juga untuk menggemburkan tanah. Pembubunan biasanya dilakukan setelah panen atau bersamaan dengan pemupukan.
Penyiangan biasanya diikuti dengan pembubunan tanah. Pembubunan dimaksudkan untuk meninggikan kembali tanah disekitar tanaman agar tidak tergenang air dan juga untuk menggemburkan tanah. Pembubunan biasanya dilakukan setelah panen atau bersamaan dengan pemupukan.
4)
Perempalan/Pemangkasan
Bagian yang perlu dipangkas adalah bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, knop yang tidak subur, cabang yang berpenyakit dan tidak produkrif, cabang yang menyulitkan pelengkungan, ranting atau daun yang menutupi buah. Pemangkasan dilakukan sejak umur 3 bulan sampai didapat bentuk yang diinginkan(4-5 tahun).
Bagian yang perlu dipangkas adalah bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, knop yang tidak subur, cabang yang berpenyakit dan tidak produkrif, cabang yang menyulitkan pelengkungan, ranting atau daun yang menutupi buah. Pemangkasan dilakukan sejak umur 3 bulan sampai didapat bentuk yang diinginkan(4-5 tahun).
5)
Pemupukan
a) Pada musim hujan/tanah sawah
1. Bersamaan rompes daun (< 3 minggu). NPK (15-15-15) 1-2 kg/pohon atau campuran Urea, TSP, KCl/ZK ± 3 kg/pohon (4:2:1).
2. Melihat situasi buah, yaitu bila buah lebat (2,5-3 bulan setelah rompes. NPK (15-15-15) 1 kg/pohon atau campuran Urea, TSP dan KCl/ZK ± 1 kg/pohon (1:2:1)
b) Musim kemarau/tanah tegal
1. Bersamaan rompes tidak diberi pupuk (tidak ada air).
2. 2-3 bulan setelah rompes (ada hujan). NPK (15-15-15) 1-2 kg/pohon atau campuran Urea, TSP, dan KCl/ZK ± 3 kg/pohon (4:2:1). Cara pemupukan disebar di sekeliling tanaman sedalam ± 20 cm sejauh lebar daun, lalu ditutup tanah dan diairi. Untuk pupuk kandang cukup diberikan sekali setahun (2 x panen) 1-2 pikul setiap pohon pada musim kemarau setelah panen. Untuk meningkatkan pertumbuhan perlu diberikan pupuk daun dan ZPT pada 5-7 hari sampai menjelang bunga setelah rompes (Gandasil B 1 gram/liter) +
Atonik/Cepha 1 cc/liter diselingi dengan Metalik-Multi Mikro dan 5-7 hari sekali sampai menjelang panen (2,5 bulan) dari rompes Gandasil D (1 gram/liter). Selain itu perlu digunakan zat pengatur tumbuh Dormex sekali setahun setelah rompes (jangan sampai 10 hari setelah rompes) sebanyak 2600 liter larutan dengan dosisi 3 liter/200 literair.
a) Pada musim hujan/tanah sawah
1. Bersamaan rompes daun (< 3 minggu). NPK (15-15-15) 1-2 kg/pohon atau campuran Urea, TSP, KCl/ZK ± 3 kg/pohon (4:2:1).
2. Melihat situasi buah, yaitu bila buah lebat (2,5-3 bulan setelah rompes. NPK (15-15-15) 1 kg/pohon atau campuran Urea, TSP dan KCl/ZK ± 1 kg/pohon (1:2:1)
b) Musim kemarau/tanah tegal
1. Bersamaan rompes tidak diberi pupuk (tidak ada air).
2. 2-3 bulan setelah rompes (ada hujan). NPK (15-15-15) 1-2 kg/pohon atau campuran Urea, TSP, dan KCl/ZK ± 3 kg/pohon (4:2:1). Cara pemupukan disebar di sekeliling tanaman sedalam ± 20 cm sejauh lebar daun, lalu ditutup tanah dan diairi. Untuk pupuk kandang cukup diberikan sekali setahun (2 x panen) 1-2 pikul setiap pohon pada musim kemarau setelah panen. Untuk meningkatkan pertumbuhan perlu diberikan pupuk daun dan ZPT pada 5-7 hari sampai menjelang bunga setelah rompes (Gandasil B 1 gram/liter) +
Atonik/Cepha 1 cc/liter diselingi dengan Metalik-Multi Mikro dan 5-7 hari sekali sampai menjelang panen (2,5 bulan) dari rompes Gandasil D (1 gram/liter). Selain itu perlu digunakan zat pengatur tumbuh Dormex sekali setahun setelah rompes (jangan sampai 10 hari setelah rompes) sebanyak 2600 liter larutan dengan dosisi 3 liter/200 literair.
6)
Pengairan dan Penyiraman
Untuk pertumbuhannya, tanaman apel memerlukan pengairan yang memadai sepanjang musim. Pada musim penghujan, masalah kekurangan air tidak ditemui, tetapi harus diperhatikan jangan sampai tanaman terendam air. Krena itu perlu drainase yang baik. Sedangkan pada musim kemarau masalah kekurangan air
harus diatasi dengan cara menyirami tanaman sekurang-kurangnya 2 minggu sekali dengan cara dikocor.
Untuk pertumbuhannya, tanaman apel memerlukan pengairan yang memadai sepanjang musim. Pada musim penghujan, masalah kekurangan air tidak ditemui, tetapi harus diperhatikan jangan sampai tanaman terendam air. Krena itu perlu drainase yang baik. Sedangkan pada musim kemarau masalah kekurangan air
harus diatasi dengan cara menyirami tanaman sekurang-kurangnya 2 minggu sekali dengan cara dikocor.
7)
Penyemprotan Pestisida
Untuk pencegahan, penyemprotan dilakukan sebelum hama menyerang tanaman atau secara rutin 1-2 minggu sekali dengan dosis ringan. Untuk penanggulangan, penyemprotan dilakukan sedini mungkin dengan dosis tepat, agar hama dapat segera ditanggulangi. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari. Jenis dan dosis pestisida yang digunakan dalam menanggulangi hama sangat beragam tergantung dengan hama yang dikendalikan dan tingkat populasi hama tersebut, pengendalian secara lebih terinci akan dijelaskan pada poin hama dan penyakit.
Untuk pencegahan, penyemprotan dilakukan sebelum hama menyerang tanaman atau secara rutin 1-2 minggu sekali dengan dosis ringan. Untuk penanggulangan, penyemprotan dilakukan sedini mungkin dengan dosis tepat, agar hama dapat segera ditanggulangi. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari. Jenis dan dosis pestisida yang digunakan dalam menanggulangi hama sangat beragam tergantung dengan hama yang dikendalikan dan tingkat populasi hama tersebut, pengendalian secara lebih terinci akan dijelaskan pada poin hama dan penyakit.
Hama dan
Penyakit
Hama
1) Kutu hijau (Aphis pomi Geer)
Ciri: kutu dewasa berwarna hijau kekuningan, antena pendek,
panjang tubuh 1,8 mm, ada yang bersayap ada pula yang tidak; panjang sayap 1,7
mm berwarna hitam; perkembangbiakan sangat cepat, telur dapat menetas dalam 3-4
hari. Gejala: (1) nimfa maupun kutu dewasa
menyerang dengan mengisap cairan se-lseldaun secara berkelompok dipermukaan
daun muda, terutama ujung tunas muda, tangkai cabang, bunga, dan buah; (2) kutu
menghasilkan embun madu yang akan melapisi permukaan daun dan merangsang
tumbuhnya jamur hitam (embun jelaga); daun berubah bentuk, mengkerut, leriting,
terlambat berbunga, buah-buah muda gugur,jika tidak mutu buahpun jelek.Pengendalian:(1) sanitasi kebun dan pengaturan jarak tanam
(jangan terlalu rapat); (2) dengan musuh alami coccinellidae lycosa; (3) dengan
penyemprotan Supracide 40 EC (ba Metidation) dosis 2 cc/liter air atau 1-1,6
liter; (4) Supracide 40 EC dalam 500-800 liter/ha air dengan interval
penyemprotan 2 minggu sekali; (5) Convidor 200 SL (b.a. Imidakloprid) dosis
0,125-0,250 cc/liter air; (6) Convidor 200 SL dalam 600 liter/h air dengan
interval penyemprotan 10 hari sekali (7) Convidor ini dapat mematikan sampai
telur-telurnya; cara penyemprotan dari atas ke bawah. Penyemprotan dilakukan
1-2 minggu sebelum pembungaan dan dilanjutkan 1-1,5 bulan setelahbunga mekar
sampai 15 hari sebelum panen.
2) Tungau, Spinder mite, cambuk merah (panonychus Ulmi)
2) Tungau, Spinder mite, cambuk merah (panonychus Ulmi)
Ciri:berwarna merah tua, dan panjang 0,6 mm. Gejala:(1) tungau menyerang daun dengan menghisap cairan
sel-sel daun; (2) pada serangan hebat menimbulkan bercak kuning, buram,
cokelat, dan mengering; (3) pada buah menyebabkan bercak keperak-perakan atau
coklat. Pengendalian:(1) dengan musah alami
coccinellidae dan lycosa; (2) penyemprotan Akarisida Omite 570 EC sebanyak 2
cc/liter air atau 1 liter Akarisida Omite 570 EC dalam 500 liter air per hektar
dengan interval 2 minggu.
3) Trips
Ciri:berukuran kecil dengan panjang 1mm; nimfa berwarna
putih kekuningkuningan; dewasa berwarna cokelat kehitam-hitaman; bergerak cepat
dan bila tersentuh akan segera terbang menghindar.Gejala:(1)
menjerang daun, kuncup/tunas, dan buah yang masih sangat muda; (2) pada daun
terlihat berbintikbintikputih, kedua sisi daun menggulung ke atas dan
pertumbuhan tidak normal; (3) daun pada ujung tunas mengering dan gugur (4)
pada daun meninggalkan bekas luka berwarna coklat abu-abu.Pengendalian:(1)
secara mekanis dengan membuang telur-telur pada daun dan menjaga agar
lingkungan tajuk tanaman tidakterlalu rapat; (2) penyemprotan dengan
insektisida seperti Lannate 25 WP (b.a. Methomyl) dengan dosis 2 cc/liter air
atau Lebaycid 550 EC (b.a. Fention) dengan dosis 2 cc/liter air pada sat
tanaman sedang bertunas, berbunga, dan pembentukan buah.
4) Ulat daun (Spodoptera litura)
Ciri:larva berwarna hijau dengan garis-garis abu-abu
memanjang dari abdomen sampai kepala.pada lateral larva terdapat bercak hitam
berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran, meletakkan telur secara
berkelompok dan ditutupi dengan rambut halus berwarna coklat muda.
Gejala:menyerang daun, mengakibatkan lubang-lubang tidak
teratur hingga tulang-tulang daun.
Pengendalian:(1) secara mekanis dengan membuang telur-telur
pada daun; (2) penyemprotan dengan penyemprotan seperti Tamaron 200 LC (b.a
Metamidofos) dan Nuvacron 20 SCW (b.a. Monocrotofos).
5) Serangga penghisap daun (Helopelthis Sp)
Ciri:Helopelthis Theivora dengan abdomen warna hitam dan
merah, sedang HelopelthisAntonii dengan abdomen warna merah dan putih. Serangga
berukuran kecil. Penjang nimfa yang baru menetas 1mm dan panjang serangga
dewasa 6-8mm. Pada bagian thoraknya terdapat benjolan yang menyerupai jarum. Gejala : menyerang pada pagi, sore atau pada saat keadaan
berawan; menyerang daun muda, tunas dan buah buah dengan cara menhisap cairan
sel; daun yang terserang menjadi coklat dan perkembanganya tidak simetris;
tunas yang terserang menjadi coklat, kering dan akhirnya mati; serangan pada
buah
menyebabkan buah menjadibercak-bercak coklat, nekrose, dan apabila buah membesar, bagian bercak ini pecah yang menyebebkan kualitas buah menurun. Pengendalian : (1) secara mekanis dengan cara pengerondongan atap plastik/pembelongsongan buah. (2) Penyemprotan dengan insektisida sepertiLannate 25 WP (b.a.Metomyl), Baycarb500ECb.a. BPMC), yang dilakukan pada sore atau pagi hari.
menyebabkan buah menjadibercak-bercak coklat, nekrose, dan apabila buah membesar, bagian bercak ini pecah yang menyebebkan kualitas buah menurun. Pengendalian : (1) secara mekanis dengan cara pengerondongan atap plastik/pembelongsongan buah. (2) Penyemprotan dengan insektisida sepertiLannate 25 WP (b.a.Metomyl), Baycarb500ECb.a. BPMC), yang dilakukan pada sore atau pagi hari.
6) Ulat daun hitam (Dasychira Inclusa Walker)
Ciri:Larva mempunyai dua jambul dekat kepala berwarna hitam
yang mengarah kearah samping kepala. Pada bagian badan terdapat empat jambul
yang merupakan keumpulan seta berwarna coklat kehitam-hitaman. Disepanjang
kedua sisi tubuh terdapat rambut berwarna ab-abu. Panjang larva 50 mm.Gejala :menyerang daun tua dan muda; tanaman yang terserang
tinggal tulang daundaunnya dengan kerusakan 30%; pada siang hari larva
bersembunyi di balik daun. Pengendalian:(1)
secara mekanis dengan membuang telur-telur yang biasanya diletakkan pada daun;
(2) penyemprotan insektisida seperti : Nuvacron 20 SCW (b.a. Monocrotofos) dan
Matador 25 EC.
Penyakit
1) Penyakit embun tepung (Powdery Mildew)
Penyebab :Padosphaera leucotich Salm. Dengan stadia imperfeknya adalah oidium Sp. Gejala: (1) pada daun atas tampak putih, tunas tidak normal, kerdil dan tidak berbuah; (2) pada buah berwarna coklat, berkutil coklat. Pengendalian: (1) memotong tunas atau bagian yang sakit dan dibakar; (2) dengan menyemprotka fungisida Nimrod 250 EC 2,5-5 cc/10 liter air (500liter/Ha) atau Afugan 300 EC 0,5-1 cc/liter air (pencegahan) dan 1-1,5 cc/liter air setelah perompesan sampai tunas berumur 4-5 minggu dengan interval 5-7 hari.
2) Penyakit bercak daun (Marssonina coronaria J.J. Davis)
Gejala :pada daun umur 4-6 minggu setelah perompesan terlihat bercak putih tidak teratur, berwarna coklat, permukaan atas timbul titik hitam, dimulai dari daun tua, daun muda hingga seluruh bagian gugur. Pengendalian:(1) jarak tanam tidak terlalu rapat, bagian yang terserang dibuang dan dibakar; (2) disemprotfungisida Agrisan 60 WP 2 gram/liter air, dosis 1000-2000 gram/ha sejak 10 hari setelah rompes dengan interval 1 minggu sebanyak 10 aplikasi atau Delseme MX 200 2 gram/liter air, Henlate 0,5 gram/liter air sejak umur 4 hari setelah rompes dengan interval 7 hari hingga 4 minggu.
3) Jamur upas (Cortisium salmonicolor Berk et Br)
Pengendalian:mengurangi kelembapan kebun, menghilangkan bagian tanaman yang sakit.
4) Penyakit kanker (Botryosphaeria Sp.)
Gejala :menyerang batang/cabang (busuk, warna coklat kehitaman, terkadang mengeluarkan cairan), dan buah (becak kecil warna cokelat muda, busuk, mengelembung, berair dan warna buah pucat.
Penyebab :Padosphaera leucotich Salm. Dengan stadia imperfeknya adalah oidium Sp. Gejala: (1) pada daun atas tampak putih, tunas tidak normal, kerdil dan tidak berbuah; (2) pada buah berwarna coklat, berkutil coklat. Pengendalian: (1) memotong tunas atau bagian yang sakit dan dibakar; (2) dengan menyemprotka fungisida Nimrod 250 EC 2,5-5 cc/10 liter air (500liter/Ha) atau Afugan 300 EC 0,5-1 cc/liter air (pencegahan) dan 1-1,5 cc/liter air setelah perompesan sampai tunas berumur 4-5 minggu dengan interval 5-7 hari.
2) Penyakit bercak daun (Marssonina coronaria J.J. Davis)
Gejala :pada daun umur 4-6 minggu setelah perompesan terlihat bercak putih tidak teratur, berwarna coklat, permukaan atas timbul titik hitam, dimulai dari daun tua, daun muda hingga seluruh bagian gugur. Pengendalian:(1) jarak tanam tidak terlalu rapat, bagian yang terserang dibuang dan dibakar; (2) disemprotfungisida Agrisan 60 WP 2 gram/liter air, dosis 1000-2000 gram/ha sejak 10 hari setelah rompes dengan interval 1 minggu sebanyak 10 aplikasi atau Delseme MX 200 2 gram/liter air, Henlate 0,5 gram/liter air sejak umur 4 hari setelah rompes dengan interval 7 hari hingga 4 minggu.
3) Jamur upas (Cortisium salmonicolor Berk et Br)
Pengendalian:mengurangi kelembapan kebun, menghilangkan bagian tanaman yang sakit.
4) Penyakit kanker (Botryosphaeria Sp.)
Gejala :menyerang batang/cabang (busuk, warna coklat kehitaman, terkadang mengeluarkan cairan), dan buah (becak kecil warna cokelat muda, busuk, mengelembung, berair dan warna buah pucat.
Pengendalian :(1)
tidak memanen buah terlalu masak; (2) mengurangi kelembapan kebun; (3) membuang
bagian yang sakit; (4) pengerokkan batang yang sakit lalu diolesi fungisida
Difolatan 4 F 100 cc/10 liter air atau Copper sandoz; (5) disemprot Benomyl 0,5
gram/liter air, Antracol 70 WP 2 gram/liter air.
5) Busuk buah (Gloeosporium Sp.)
Gejala:Bercak kecil cokelat dan bintik-bintik hitam berubah menjadi orange. Pengendalian :Tidak memetik buah terlalu masak dan pencelupan dengan Benomyl 0,5 gram/liter air untuk mencegah penyakit pada penyimpanan.
6) Busuk akar (Armilliaria Melea)
Gejala :menjerang tanaman apel pada daerah dingin basah, ditandai dengan layu daun, gugur, dan kulit akar membusuk. Pengendalian:dengan eradifikasi, yaitu membongkar/mencabut tanaman yang terserang beserta akar-akarnya, bekas lubang tidak ditanami minimal 1 tahun.
5) Busuk buah (Gloeosporium Sp.)
Gejala:Bercak kecil cokelat dan bintik-bintik hitam berubah menjadi orange. Pengendalian :Tidak memetik buah terlalu masak dan pencelupan dengan Benomyl 0,5 gram/liter air untuk mencegah penyakit pada penyimpanan.
6) Busuk akar (Armilliaria Melea)
Gejala :menjerang tanaman apel pada daerah dingin basah, ditandai dengan layu daun, gugur, dan kulit akar membusuk. Pengendalian:dengan eradifikasi, yaitu membongkar/mencabut tanaman yang terserang beserta akar-akarnya, bekas lubang tidak ditanami minimal 1 tahun.
Panen
Ciri dan Umur Panen
Pada umumnya
buah apel dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar, tergantung
pada varietas dan iklim. Rome Beauty dapat dipetik pada umur sekitar 120-141
hari dari bunga mekar, Manalagi dapat dipanen pada umur 114 hari setelah bunga
mekar dan Anna sekitar 100 hari. Tetapi, pada musim hujan dan tempat lebih
tinggi, umur buah lebih panjang. Pemanenan paling baik dilakukan pada saat
tanaman mencapai tingkat masak fisiologis (ripening), yaitu tingkat dimana buah
mempunyai kemampuan untuk menjadi masak normal setelah dipanen. Ciri masak
fisiologis buah adalah: ukuran buah terlihat maksimal, aroma mulai terasa,
warna buah tampak cerah segar dan bila ditekan terasa kres.Cara Panen: Pemetikan
apel dilakukan dengan cara memetik buah dengan tangan secara serempak untuk
setiap kebun.
D. Manfaat/Khasiat pada Buah Apel
Pencernaan:
Buah Apel yang kaya serat membantu dalam pencernaan. Konsumsi secara teratur
apel memastikan gerakan usus halus dan membantu dalam mencegah consitipation
dan gangguan perut.
Anemia:
Buah Apel
berguna dalam treting anemia karena kaya dalam apel. Anemia adalah kekurangan
hemoglobin dalam darah yang dapat ditingkatkan dengan asupan zat besi makanan
yang kaya seperti apel.
Kelemahan:
Buah Apel dikenal untuk menghilangkan kelemahan dan menambah kekuatan dan
vitalitas orang-orang lemah. Oleh karena itu, sering diberikan kepada pasien
untuk membantu mereka cepat sembuh dari penyakit mereka. Jika Anda ingin
mendapatkan berat badan, apel harus menjadi bagian dari diet Anda sehari-hari.
Hal ini juga membantu dalam mendetoksifikasi tubuh dan meningkatkan kesehatan
secara keseluruhan.
Perawatan
Gigi: Makan apel membantu dalam membersihkan gigi dan gusi. Ini mengurangi
kejadian gigi berlubang pada gigi.
Penyakit
Jantung: Buah Apel menurunkan
tingkat kolesterol dan karena itu bermanfaat bagi jantung.
Rematik:
Pasien yang menderita rematik mengkonsumsi apel sangat berguna karena membantu
dalam proses penyembuhan.
Gangguan
mata: Buah Apel diyakini membuat mata yang kuat dan meningkatkan penglihatan
yang bagu. Hal ini juga membantu dalam mengobati rabun senja.
Perawatan
Kulit: Menyisipkan apel dan madu , apel dan susu bila diterapkan pada
peningkatan kulit bersinar dan bersinar.
Buah
Apel juga membantu dalam mengobati asam urat, dan disentri. Penelitian terbaru
juga mengungkapkan bahwa apel memiliki bahan kimia seperti flavonoid dan
polifenol yang dapat membantu melawan kanker. Oleh karena itu, benar apa kata
"Makan Apel Sehari Membantu Dokter
Gigi".
Berikut
ini adalah manfaat dari kandungan yang ada dalam buah apel :
- Buah apel merupakan buah yang kaya akan vitamin. Vitamin A dalam apel berfungsi unutuk menjaga mata dalam kondisi baik dan mencegah kebutaan. Dibandingkan dengan jeruk, apel mengandung 50 % lebih banyak vitamin A. Apel mempunyai kandungan vitamin C dan B yang penting untuk mempertahankan kesehatan saraf. Vitamin C penting untuk pembentukan tulang dan gigi.
- Selain kaya vitamin, buah apel juga kaya akan kandungan mineral. Mineral dalam buah apel antara lain kalsium, mineral besi, magnesium, potasium, dan zinc. Mineral besi (Fe) pada buah apel, meskipun kandungannya tidak tinggi namun mempunyai kemampuan untuk membantu penyerapan Fe dari makanan lain. Demikian pula kalsium dalam apel, dapat membantu sistem pencernaan untuk menyerap kalsium dari makanan lain.
- Buah apel juga mengandung fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polus. Zat ini juga berfungsi untuk menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
- Kandungan serat dalam buah apel sangat cocok bagi mereka yang sedang melakukan program diet. Karena selain untuk memperlancar pencernaan, serat yang tinggi juga dapat berguna mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh untuk selanjutnya dibuang (kandungan Asam D-glucaric dalam apel merupakan zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol).
- Buah apel juga memiliki kandungan tanin. Tanin adalah zat yang berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi. Penyakit gusi ini disebabkan saling menempelnya bakteri pembentuk plak.
- Di dalam buah apel terdapat baron. Apakah baron itu? Baron berfungsi mempertahankan jumlah estrogen dalam tubuh seorang wanita.
- Zat Flavoid juga ada dalam sebuah apel, zat flavoid ini merupakan zat yang berfungsi menurunkan resiko kanker.
- Quercetin merupakan zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga tubuh terasa lebih sehat dan mencegah berbagai penyakit. Zat quercetin ini juga ada dalam apel.
- Buah apel mempunyai indeks glikemik (indeks pengukuran tentang cepatnya peningkatan gula darah) yang sangat rendah. Hal ini berarti bahwa pergantian gula yang terdapat secara alami pada apel tidak akan memacu kecepatan naiknya gula darah. Apel juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin, sehingga tidak berlebihan.
- Melindungi tubuh dari virus flu. Sari apel sangat baik untuk melawan serangan infeksi virus karena stamina dan kekebalan tubuh meningkat berkat konsumsi sari apel.
Langsung saja seberapa besar sih
manfaat buah apel untuk kesehatan manusia?
ü Bisa mencerdaskan otakmu.
ü Menjaga tulangmu dari kerapuhan.
ü Bisa juga mengobati atau mencegah asma.
ü Menekan sel kanker pada paru-paru anda.
ü Dapat juga menyehatkan mata.
ü Melindungi dan merawat jantung.
ü Mencegah serta mengobati reumatik.
ü Menambah vitalitas tubuh yang lesu.
ü Merawat gigi putihmu.
ü Menyehatkan bagian saluran pencernaan.
ü Menyehatkan hati.
ü Membantu menurunkan kolesterol.
ü Membantu menurunkan berat badan.
ü Menetralisir kadar gula dalam darah.
ü Mencegah dan mengobati kurang darah.
ü mengembalikan stamina tubuh.
ü mencegah pikun.
Selain
buahnya, kulit apel ternyata juga memilik banyak manfaat, berikut adalah
manfaat dari kulit apel:
- Kulit apel bermanfaat untuk mencegah dan mengobati diabetes. Kandungan zat alami asam ursolat pada kulit apel mampu meningkatkan pembakaran kalori otot rangka dan lemak coklat untuk meningkatkan pembakaran kalori. Efek pembakaran kalori ini berarti mencegah obesitas, pra-diabetes dan hati berlemak sehingga mengurangi resiko atau mencegah penyakit diabetes.
- Manfaat kulit apel dapat menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kandungan flavonoid pada ekstrak kulit apel mampu menghambat ACE. ACE adalah enzim yang memicu terjadinya hipertensi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buah apel berasal dari Asia Barat dan telah
tumbuh selama ribuan tahun di Asia dan Eropa kemudian menyebar ke Amerika Utara
yang dibawa oleh kolonis dari Eropa. Menurut catatat, apel adalah buah yang
pertama kali menjadi tanaman pertanian. Apel merupakan tanaman buah
tahunan yang berasal dari daerah Asia Barat dengan iklim sub tropis. Di
Indonesia apel telah ditanam sejak tahun 1934 hingga saat ini.
Apel
merupakan salah satu buah yang banyak disukai karena rasanya yang khas dan
enak. Selain sudah sangat populer buah yang satu ini juga sangat mudah didapat
dengan harga yang terjangkau.
Manfaat buah yang satu ini sangat
banyak sekali dan berkhasiat untuk pengobatan. Banyak manfaat buah apel untuk
kesehatan yang menguntungkan ketika kita rutin mengkonsumsi buah ini.
Apel banyak
memiliki kandungan vitamin, mineral serta unsur lain seperti fitokimian, serat,
tanin, baron, asam tartar, dan lainnya. Zat inilah yang sangat dipelukan bagi
tubuh kita untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit.
Apel dapat menyehatkan saluran pencernaan, menyehatkan
hati, menurunkan kolesterol, menetralisir kadar gula darah, menurunkan berat badan,
membantu kerja usus halus, mengobati dan mencegah anemia, mengembalikan stamina tubuh,
merawat gigi, merawat jantung, mencegah dan mengobati rematik, meningkatkan kesehatan
kulit, menyehatkan mata, mencegah dan mengobati ashma, merawat tulang dari kerapuhan
( Osteoporosis ), dan mencerdaskan otak. Sehingga Apel sangat bermanfaat bagi
kesehatan tubuh kita.
B. Saran
Pembahasan tersebut menyadarkan kita akan pentingnya
menjaga kesehatan dan menjaga kelestarian
makhluk hidup lain yang dapat berkembang biak dengan baik (membudidayakannya).
Sehingga makhluk hidup seperti tumbuhan apel dapat dimanfaatkan oleh generasi penerus dan
terhindar dari kepunahan.
Kita harus sadar akan
pentingnya menjaga kesehatan. Dengan mengonsumsi Apel tubuh akan terhindar dari
berbagai macam penyakit yang membutuhkan biaya besar untuk melakukan operasi
apabila telah terjadi gangguan pada kesehatan kita.
Subscribe to:
Posts (Atom)