Laman

Saturday 25 March 2017

Makalah Budidaya Apel

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Buah apel, mungkin semua orang tidak asing lagi dengan nama buah yang pohonnya memiliki nama latin Malus ini. Buah ini banyak kita temui di beberpa kios buah maupun agro wisata pemetikan buah apel. Buah apel memiliki warna merah saat masak atau siap untuk dimakan, dan ada juga berwarna hijau dan kuning. Banyak orang yang menyukai buah apel karena rasanya yang khas. Apel dapat langsung dimakan atau dimasak terlebih dahulu untuk dibuat saus atau selai.
Tidak hanya rasanya yang segar dan khas, banyak penelitian menyatakan bahwa buah yang berpenampilan ranum ini baik untuk kesehatan tubuh apabila dikonsumsi. Tidak  disangka ternyata banyak sekali kandungan dalam buah apel yang baik untuk menjaga kesehatan dan fungsi organ tubuh. Mengingat banyaknya manfaat yang diberikan dalam buah apel ini, tentu kita dapat memasukkan buah apel dalam menu makanan kita sehari-hari . Oleh karena itu, saya membuat karya tulis mengenai Apel untuk mengetahui manfaat/ khasiat Apel  pada tubuh manusia.
B.      Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah, yaitu: 
1.   Bagaimanakah sejarah Apel didunia dan Indonesia ?
2.   Menjelaskan bagaimana cara membudidayakan Apel ?
3.   Apa sajakah senyawa yang terkandung didalam Apel?
4.   Apa sajakah manfaat Apel bagi tubuh kita?
C.      Tujuan Penelitian
1.   Untuk mengidentifikasi berbagai hal mengenai Apel.
2.   Untuk mengetahui bagaimana cara membudidayakan Apel.
3.   Untuk mengidentifikasi kandungan-kandungan yang terdapat pada Apel.
4.   Untuk memberitahu kalangan masyarakat akan khasiat/manfaat Apel bagi tubuh kita.
D.      Metode dan Teknik Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Studi Pustaka : Pada metode ini, penulis membaca buku-buku dan tulisan yang berhubungan dengan penulisan karya ilmiah serta yang berkaitan dengan masalah lingkungan hidup dan perilaku remaja.
Browsing  Internet : mencari materi yang berhubungan dengan penulisan karya tulis ilmiah
E.Sistematika Penulisan
Pada karya ilmiah  ini,penulis akan  menjelaskan sistematika penulisan :
 BAB I      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Perumusan Masalah
C.     Tujuan Penelitian
D.    Metode  Penelitian
E.     Sistematika Penulisan
BAB II     LANDASAN TEORI
A.    Sejarah Apel
            B.  Kandungan yang terdapat pada Apel
            C.  Produksi dan Cara membudidayakan Apel
D.  Manfaat/Khasat Apel
BAB III   PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Sejarah Apel
Kata apple berasal dari kata Inggris aeppel. Menurut situs buzzle.com, apel adalah tanaman yang pertama kali dibudidayakan sebagai komoditas pertanian. Beberapa ahli sejarah meyakini apel mulai dimakan manusia sejak zaman batu. Cuma, tanaman ini baru mulai dibudidayakan pada era tembaga. Tanaman ini pertama kali dibudidayakan di tepian danau purba sekitar Swiss.
Namun demikian, berdasar penelusurannya, sebagian ahli sejarah menyebut bahwa apel berasal dari wilayah barat daya Asia. Ahli yang lain mengungkapkan bahwa apel aslinya dari Kazakhtan di Asia tengah.
 Begitu banyak versi hingga akhirnya sampai sekarang belum ada kesepakatan soal wilayah yang pertama kali ditumbuhi pohon apel.Riwayat yang tertulis jelas barulah muncul di abad ke-13 sebelum masehi. Saat itu Ramses II mendorong rakyatnya agar apel ditanam di delta Sungai Nil. Selanjutnya, apel juga ditanam di lembah Rhine hingga akhirnya muncul beberapa jenis apel. Di abad pertama masehi, tercatat ada 35 jenis apel. Setelah itu, apel terus tumbuh di banyak wilayah.
Saat Inggris menjajah wilayah Amerika di tahun 1600-an, tanaman apel juga ikut menyertainya. Di awal tahun 1622, kerajaan Inggris mengirimkan bibit pohon apel dalam jumlah banyak ke Amerika. Dari sinilah budidaya apel tumbuh di Amerika.
Ahli sejarah juga mencatat nama William Blackstone sebagai tokoh penting dalam budidaya apel di Amerika. Blackstone dicatat sejarah membawa bibit apel dari Eropa ke Massachussetts di tahun 1632. Gubernur Massachussetts saat itu, John Winthrop kemudian menyediakan Pulau Conants dekat Pelabuhan Boston untuk ditanami apel. Di tahun 1640-an, tanaman apel sudah meluas ke hampir seluruh wilayah Amerika.
Perkebunan komersial buah apel sendiri baru mulai dikenal tahun 1737. William Prince Nursery tercatat sebagai kebun apel komersial pertama yang menyebarkan buah ini ke seluruh dunia. Presien pertama Amerika, George Washington adalah tokoh penting yang pernah berkunjung ke perkebunan itu. Saat itu dia kurang puas karena pohon apel yang dilihatnya tidak berbuah lebat. Dia pun kemudian terpikir untuk menyempurnakannya.
Buah apel pun semakin banyak membanjiri pasar. Hingga tahun 2004 sudah merajalela. Pada tahun tersebut, apel sudah ditanam di lahan seluas 13 juta hektare yang tersebar di 91 negara. Bisa dikatakan, apel adalah buah yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Saat ini, Cina menjadi salah satu pemain utama produksi buah apel, selain itu ada Amerika, Iran, Italia, Turki, juga Prancis.
Apel pun berkembang ke seluruh dunia, hingga mengilhami lahirnya perusahaan raksasa komputer bernama Apple. Steve Jobs, menjadi simbol yang sangat kuat bagi perusahaan ini. Produknya pun digemari masyarakat dan dengan cepat merajai dunia, seperti tersebarnya buah apel.
Sejarah Apel di Indonesia
Apel pertama kali ditanam di Asia Tengah, kemudian berkembang luas wilayah yang lebih dingin. Apel yang dibudidayakan memiliki nama ilmiah Malus domestica yang menurut sejarahnya merupakan keturunan dari Malus sieversii dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar) yang ditemui hidup secara liar di pegunungan Asia Tengah, di Kazakhstan, Kirgiztan, Tajikistan, dan Xinjiang, Cina, dan kemungkinan juga Malus sylvestris. 
Tanaman ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 1930-an dibawa oleh orang belanda bernama Kreben kemudian menanamnya di daerah Nokojajar (Kabupaten Pasuruan).  Pada tahun 1953, Bagian Perkebunan Rakyat (sekarang : Lembaga Penelitian Hortikultura) mendatangkan beberapa jenis apel dari luar negeri, termasuk Rome Beauty dan Princess Noble.  Selanjutnya, sejak tahun 1960 tanaman apel sudah banyak ditanam di Batu untuk mengganti tanaman jeruk yang mati diserang penyakit.  Sejak saat itu tanaman apel terus berkembang hingga sekarang di dataran tinggi Kota Batu,Poncokusumo (Malang) dan Nongkojajar (Pasuruan) dan masa kejayaannya pada tahun sekitar 1970an.  Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) saat ini memiliki koleksi plasma nutfah apel sekitar 70 varietas, dan diantaranya terdapat 10 varietas apel harapan.
Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berbuah baik di daerah dataran tinggi. Sentra produksi apel di adalah Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar), Jatim. Di daerah ini apel telah diusahakan sejak tahun 1950, dan berkembang pesat pada tahun 1960 hingga saat ini. Selain itu daerah lain yang banyak dinanami apel adalah Jawa Timur (Kayumas-Situbondo, Banyuwangi), Jawa Tengah (Tawangmangu), Bali (Buleleng dan Tabanan), Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Sedangkan sentra penanaman dunia berada di Eropa, Amerika, dan Australia.
B.     Kandungan yang terdapat pada Apel
Buah merupakan salah satu bahan makanan yang bergizi dan mengandung berbagai macam nutrisi yang menyehatkan untuk tubuh. Apel juga memiliki kandungan buah yang berefek positif untuk kesehatan. Salah satunya adalah apel. Para ahli menemukan bahwa apel merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan karbohidrat cukup tinggi. Disamping itu dalam buah apel terdapat sebuah zat yang bernama pectin. Ini adalah sejenis zat yang sama seperti serat. Bagi anda yang sering mengkonsumsi buah ini, anda akan terhindar dari serangan penyakit yang berbahaya untuk kesehatan salah satunya adalah penyakit paru-paru. Zat anti radang yang terdapat didalam buah ini juga berfungsi untuk mengusir penyakit arthritis dan juga menghentikan diare yang berkepanjangan.
Kandungan buah positif lain yang terdapat pada buah apel adalah memiliki vitamin C yang cukup banyak, meskipin tidak sebanyak vitamin C yang terdapat pada jeruk. Bagi anda yang hendak mengkonsumsi buah ini untuk dijadikan obat untuk diaere, anda bisa menyajikannya dengan cara memasaknya. Buah yang satu ini juga mengandung quarcetin yang fungsinya sangat baik untuk mencegah berbagai macam penyakit kanker yang akut. Buah ini bagus dikonsumsi sebagai makanan penutup. Buah ini juga akan bisa menetralisir segala macam racun yang ada didalam tubuh dan mencegah timbulnya penyakit pada tubuh anda akibat racun tersebut. Makanlah buah ini setiap hari dan jadikan tubuh anda senantiasa sehat selalu.
Kandungan gizi apel yang mampu mencegah kankeradalah flavonoid.  Zat ini mampu menurunkan resiko terjadinya penyakit kanker, terutama kanker paru-paru pada pria. Selain itu zat flavonoid ini dapat mencegah pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh.Apel juga memiliki fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Apel banyak memiliki kandungan vitamin, mineral serta unsur lain seperti fitokimian, serat, tanin, baron, asam tartar, dan lainnya. Zat inilah yang sangat dipelukan bagi tubuh kita untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit. Untuk selanjutnya, akan dibahas tentang apa saja yang terkandung pada buah apel? Dan apa saja manfaat dari buah apel? Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C.
Apel mengandung banyak mineral. Mineral dalam buah apel antara lain kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan zinc.  Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C.  Apel juga memiliki kandungan tanin. Tanin adalah zat yang berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Kandungan zat-zat gizi dalam 100 gram buah apel adalah sebagai berikut :

Nilai nurtrisi per 100 g (3.5 oz)
Energi
218 kJ (52 kcal)
Karbohidrat
13.81 g
Gula
10.39 g
Serat pangan
2.4 g
Lemak
0.17 g
Protein
0.26 g
Air
85.56 g
Vitamin A
3 μg (0%)
Thiamine (Vit. B1)
0.017 mg (1%)
Riboflavin (Vit. B2)
0.026 mg (2%)
Niacin (Vit. B3)
0.091 mg (1%)
Pantothenic acid (B5)
0.061 mg (1%)
Vitamin B6
0.041 mg (3%)
Folate (Vit. B9)
3 μg (1%)
Vitamin C
4.6 mg (8%)
Calcium
6 mg (1%)
Iron
0.12 mg (1%)
Magnesium
5 mg (1%)
Phosphorus
11 mg (2%)
Potassium
107 mg (2%)
Zinc
0.04 mg (0%)
C.   Produksi Apel  dan  Cara Membudidayakan Apel
Di alam liar, pohon apel tumbuh cukup mudah dari benih. Akan tetapi, seperti kebanyakan tanaman tahunan, apel biasanya dibiakkan secara aseksual dengan cara okulasi, karena kecambah apel merupakan sejenis "heterozigot ekstrem", yaitu tidak mewarisi DNA dari induk untuk menghasilkan apel baru dengan sifat-sifat induk, dan malah menjadi berbeda dengan induknya.
Kebanyakan kultivar apel baru memulai siklus hidup sebagai kecambah yang terjadi secara kebetulan atau dibiakkan dengan menyilangkan kultivar yang memiliki ciri yang diinginkan. Tumbuhan apel juga dapat mengalami mutasi genetik pada tiap cabang pohonnya. Beberapa cabang yang termutasi dapat berkembang menjadi varian yang lebih baik daripada batang induknya. Beberapa diantaranya bahkan dapat dikatakan sebagai jenis pohon apel yang baru.
Penanam apel menghasilkan apel yang lebih kuat melalui proses penyilangan. Misalnya, sejak 1930-an, Excelsior Experiment Station di Universitas Minnesota telah memperkenalkan kultivar apel kuat penting yang ditanam secara luas di seluruh negeri Minnesota dan Wisconsin, baik secara komersial maupun pribadi. Contoh kultivar-kultivar baru itu adalah Haralson, Wealthy, Honeygold, dan Honeycrisp.
Apel telah diaklimatisasi di Ekuador pada ketinggian yang sangat tinggi. Di wilayah tersebut, tanaman apel berbuah dua kali per tahun karena kondisi beriklim sedang sepanjang tahun.Penyerbukan.
Pohon apel harus diserbukkan silang untuk berbuah. Pada setiap musim berbunga, petani apel menyediakan polinator untuk mengangkut serbuk sari, seperti lebah madu. Lebah Orchard Mason turut digunakan sebagai polinator tambahan dalam perkebunan apel komersial.
Adakalanya, ratutawon kumbang hadir dalam perkebunan, namun tidak mengangkut jumlah yang cukup untuk menjadi polinator yang penting.Pohon apel terbagi atas empat hingga tujuh kelompok penyerbukan menurut iklim:
  • Kelompok A - Berbunga awal musim, 1 hingga 3 Mei di Inggris (Gravenstein, Red Astrachan)
  • Kelompok B - 4 hingga 7 Mei (Idared, McIntosh)
  • Kelompok C - Berbunga tengah musim, 8 hingga 11 Mei (Granny Smith, Cox's Orange Pippin)
  • Kelompok D - Berbunga tengah / akhir musim, 12 hingga 15 Mei (Golden Delicious, Calville Blanc d'hiver)
  • Kelompok E - Berbunga akhir musim, 16 hingga 18 Mei (Braeburn, Reinette d'Orléans)
  • Kelompok F - 19 sampai 23 Mei (Suntan)
  • Kelompok H - 24 hingga 28 Mei (Court-Pendu gemuk)

      Pematangan dan pemetikan

Kultivar apel bervariasi dalam hasil dan ukuran pohonnya, walaupun tumbuh dalam batang bawah yang sama. Ada beberapa kultivar, yang jika dibiarkan tanpa dipangkas, pohonnya akan tumbuh menjadi sangat besar, sehingga dapat berbuah lebih banyak, tetapi menyulitkan pemetikan. Pohon yang matang biasanya mampu berbuah 40–200 kilogram apel setiap tahun. Buah apel dipetik dengan menggunakan tangga yang dirancang sesuai dengan dahan pohon. Pohon kerdil dapat berbuah 10–80 kilogram apel setiap tahunnya.

      Penyimpanan

Buah apel untuk tujuan komersial dapat disimpan selama berbulan-bulan dalam kamar beratmosfer terkontrol untuk menunda dimulainya proses pematangan yang teraruh oleh etilena. Buah-buah apel biasanya disimpan dalam ruangan yang memiliki karbon dioksida yang lebih kental dengan pengembungan udara yang tinggi untuk mencegah peningkatan konsentrasi etilena serta memperlambat proses pematangan. Buah apel masih melanjutkan proses pematangan meskipun telah dipetik. Untuk penyimpanan dalam rumah, kebanyakan jenis apel dapat disimpan selama sekitar dua minggu bila disimpan di bagian paling dingin dalam kulkas (yaitu di bawah 5° C). Ada juga kultivar apel yang lebih tahan lama, seperti Granny Smith dan Fuji.
Perawatan tanaman apel tidaklah sulit, bermodal ketelatenan maka budidaya apel tidak akan sulit untuk dilakukan. Pupuk yang digunakan yaitu Phonska, pupuk kandang serta kotoran ayam. Organisme pengganggu tanaman yang banyak dijumpai yaitu serangga jenis Thrips sp, waktu apel dalam proses pembungaan, untuk penyakit yang sering menyerang tanaman apel yaitu embun tepung yang tumbuh dibagian daun dari buah apel.
Pohon apel mulai berbunga, itulah saat-saat petani apel mulai sibuk untuk merawat apel dan menjaga tanaman apel dengan ekstra, hal ini dikarenakan masa panen tanaman apel akan tiba dan serangan dari organisme pengganggu tanaman akan menjadi lebih besar dari masa-masa sebelum pohon apel berbunga. Masa berbunganya tanaman apel hingga ke masa panen adalah 4 bulan, setelah tanaman apel mulai berubah warna dari hijau menjadi merah, maka saat itu akan menjadi saat yang penting dan saat yang berbahagia. Harga apel saat panen disesuaikan dengan harga pasar, yaitu Rp5.000 hingga Rp6.500 untuk 1 kg dan Rp65 juta sekali panen.
Syarat Tumbuh Pohon Apel
       Iklim
1)      Curah hujan yang ideal adalah 1.000-2.600 mm/tahun dengan hari hujan 110-150 hari/tahun. Dalam setahun banyaknya bulan basah adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah.
2)      Tanaman apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60% setiap harinya, terutama pada saat pembungaan.
3)      Suhu yang sesuai berkisar antara 16-27 derajat C.
4)       Kelembaban udara yang dikehendaki tanaman apel sekitar 75-85%.
       Media Tanam
1)      Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam, mempunyai lapisan organik tinggi, dan struktur tanahnya remah dan gembur, mempunyai aerasi, penyerapan air, dan porositas baik, sehingga pertukaran oksigen, pergerakan hara dan kemampuan menyimpanan airnya optimal.
2)       Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol.
3)       Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7 dan kandungan air tanah yang dibutuhkan adalah air tersedia.
4)       Dalam pertumbuhannya tanaman apel membutuhkan kandungan air tanah yang cukup.
5)       Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, sehingga bila masih memungkinkan dibuat terasering maka tanah masih layak ditanami.
       Ketinggian Tempat
Tanaman apel dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian 700-1200 m dpl. dengan ketinggian optimal 1000-1200 m dpl.
Teknik Penanaman Apel
       Penentuan Pola Tanam
Tanaman apel dapat ditanam secara monokultur maupun intercroping. Intercroping hanya dapat dilakukan apabila tanah belum tertutup tajuk-tajuk daun atau sebelum 2 tahun. Tapi pada saat ini, setelah melalui beberapa penelitian intercroping pada tanaman apel dapat dilakukan dengan tanaman yang berhabitatrendah, seperti cabai, bawang dan lain-lain.
Tanaman apel tidak dapat ditanam pada jarak yang terlalu rapat karena akan menjadi sangat rimbun yang akan menyebabkan kelembaban tinggi,sirkulasiudara kurang, sinar matahari terhambat dan meningkatkan pertumbuhan penyakit. Jarak tanam yang ideal untuk tanaman apel tergantung varietas. Untuk varietas Manalagi dan Prices Moble adalah 3-3.5 x 3.5 m, sedangkan untuk varietas Rome Beauty dan Anna dapat lebih pendek yaitu 2-3 x 2.5-3 m.
       Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang tanam antara 50 x 50 x 50 cm sampai 1 x 1 x 1 m. Tanah atas dan tanah bawah dipisahkan, masing-masing dicampur pupuk kandang sekurangkurangnya 20 kg. Setelah itu tanah dibiarkan selama ± 2 minggu, dan menjelang tanam tanah galian dikembalikan sesuai asalnya.
       Cara Penanaman
Penanaman apel dilakukan baik pada musim penghujan atau kemarau (di sawah). Untuk lahan tegal dianjurkan pada musim hujan.
Cara penanaman bibit apel adalah sebagai berikut:
a. Masukan tanah bagian bawah bibit kedalam lubang tanam.
b. Masukan bibit ditengah lubang sambil diatar perakarannya agar menyebar.
c. Masukan tanah bagian atas dalam lubang sampai sebatas akar dan ditambah tanah galian lubang.
d. Bila semua tanah telah masuk, tanah ditekan-tekan secara perlahan dengan tangan agar bibit tertanam kuat dan lurus. Untuk menahan angin, bibit dapat ditahan pada ajir dengan ikatan longgar.
v Pedoman Budidaya Apel
      Pembibitan
Perbanyakan tanaman apel dilakukan secara vegetatif dan generatif. Perbanyakan yang baik dan umum dilakukan adalah perbanyakan vegetatif, sebab perbanyakan generatif memakan waktu lama dan sering menghasilkan bibit yang menyimpang dari induknya. Teknik perbanyakan generatif dilakukan dengan biji, sedangkan perbanyakan vegetatif dilakukan dengan okulasi atau penempelan (budding), sambungan (grafting) dan stek.
1.      Persyaratan Benih
Syarat batang bawah : Merupakan apel liar, perakaran luas dan kuat, bentuk pohon kokoh, mempunyai daya adaptasi tinggi. Sedangkan syarat mata tunas adalah berasal dari batang tanaman apel yang sehat dan memilki sifat-sifat unggul.
2.      Penyiapan Benih
Penyiapan benih dilakukan dengan cara perbanyakan batang bawah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Anakan / siwilan
1. Ciri anakan yang diambil adalah tinggi 30 cm, diameter 0,5 cm dan kulit batang kecoklatan.
2. Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman produktif dengan cara menggali tanah disekitar pohon, lalu anakan dicabut beserta akarnya secara berlahan-lahan dan hati-hati.
3.      Setelah anakan dicabut, anakan dirompes dan cabang-cabang dipotong, lalu ditanam pada bedengan selebar 60 cm dengan kedalaman parit 40 cm.

b) Rundukan (layering)
1. Bibit hasil rundukan dapat diperoleh dua cara yaitu:
    - Anakan pohon induk apel liar: anakan yang agak panjang direbahkan melekat tanah, kemudian cabang dijepit kayu dan ditimbun tanah; penimbunan dilakukan tiap 2 mata; bila sudah cukup kuat, tunas dapat
dipisahkan dengan cara memotong cabangnya.
    - Perundukan tempelan batang bawah: dilakukan pada waktu tempelan dibuka (2 minggu) yaitu dengan memotong 2/3 bagian penampang batang bawah, sekitar 2 cm diatas tempelan; bagian atas keratan dibenamkan dalam tanah kemudian ditekuk lagi keatas. Pada tekukan diberi penjepit kayu atau bambu.
2. Setelah rundukan berumur sekitar 4 bulan, dilakukan pemisahan bakal bibit dengan cara memotong miring batang tersebut dibawah keratan atau tekukan. Bekas luka diolesi defolatan.
c) Stek
Stek apel liar berukuran panjang 15-20 cm ( diameter seragam dan lurus), sebelum ditanam bagian bawah stek dicelupkan ke larutan Roton F untuk merangsang pertumbuhan akar. Jarak penanaman 30 x 25 cm, tiap bedengan ditanami dua baris. Stek siap diokulasi pada umur 5 bulan, diameter batang ± 1cm dan perakaran cukup cukup kuat.

v Pengolahan Media Tanam
1)      Persiapan
Persiapan yang diperlukan adalah persiapan pengolahan tanah dan pelaksanaan survai. Tujuannya untuk mengetahui jenis tanaman, kemiringan tanah, keadaan tanah, menentukan kebutuhan tenaga kerja, bahan paralatan dan biaya yang diperlukan.
2)      Pembukaan Lahan
Tanah diolah dengan cara mencangkul tanah sekaligus membersihkan sisa-sisa tanaman yang masih tertinggal.
3)      Pembentukan Bedengan
Pada tanaman apel bedeng hampir tidak diperlukan, tetapi hanya peninggian alu penanaman.
4)      Pengapuran
Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH tanah. Pengapuran hanya dilakukan apabila ph tanah kurang dari 6.
5)      Pemupukan
Pupuk yang diberikan pada pengolahan lahan adalah pupuk kandang sebanyak 20 kg per lubang tanam yang dicampur merata dengan tanah, setelah itu dibiarkan selama 2 minggu.
v  Pemeliharaan Tanaman

1)      Penjarangan dan penyulaman
Penjarangan tanaman tidak dilakukan, sedangkan penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati atau dimatikan kerena tidak menghasilkan dengan cara menanam tanaman baru menggantikan tanaman lama. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim penghujan.
2)      Penyiangan
Penyiangan dilakukan hanya bila disekitar tanaman induk terdapat banyak gulma yang dianggap dapat mengganggu tanaman. Pada kebun yang ditanami apel dengan jarak tanam yang rapat (± 3×3 m), peniangan hampir tidak perlu dilakukan karena tajuk daun menutupi permukaan tanah sehingga rumput-rumput tidak dapat tumbuh.
3)      Pembubunan
Penyiangan biasanya diikuti dengan pembubunan tanah. Pembubunan dimaksudkan untuk meninggikan kembali tanah disekitar tanaman agar tidak tergenang air dan juga untuk menggemburkan tanah. Pembubunan biasanya dilakukan setelah panen atau bersamaan dengan pemupukan.
4)      Perempalan/Pemangkasan
Bagian yang perlu dipangkas adalah bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, knop yang tidak subur, cabang yang berpenyakit dan tidak produkrif, cabang yang menyulitkan pelengkungan, ranting atau daun yang menutupi buah. Pemangkasan dilakukan sejak umur 3 bulan sampai didapat bentuk yang diinginkan(4-5 tahun).
5)      Pemupukan
a) Pada musim hujan/tanah sawah
1. Bersamaan rompes daun (< 3 minggu). NPK (15-15-15) 1-2 kg/pohon atau campuran Urea, TSP, KCl/ZK ± 3 kg/pohon (4:2:1).
2. Melihat situasi buah, yaitu bila buah lebat (2,5-3 bulan setelah rompes. NPK (15-15-15) 1 kg/pohon atau campuran Urea, TSP dan KCl/ZK ± 1 kg/pohon (1:2:1)
b) Musim kemarau/tanah tegal
1. Bersamaan rompes tidak diberi pupuk (tidak ada air).
2. 2-3 bulan setelah rompes (ada hujan). NPK (15-15-15) 1-2 kg/pohon atau campuran Urea, TSP, dan KCl/ZK ± 3 kg/pohon (4:2:1). Cara pemupukan disebar di sekeliling tanaman sedalam ± 20 cm sejauh lebar daun, lalu ditutup tanah dan diairi. Untuk pupuk kandang cukup diberikan sekali setahun (2 x panen) 1-2 pikul setiap pohon pada musim kemarau setelah panen. Untuk meningkatkan pertumbuhan perlu diberikan pupuk daun dan ZPT pada 5-7 hari sampai menjelang bunga setelah rompes (Gandasil B 1 gram/liter) +
Atonik/Cepha 1 cc/liter diselingi dengan Metalik-Multi Mikro dan 5-7 hari sekali sampai menjelang panen (2,5 bulan) dari rompes Gandasil D (1 gram/liter). Selain itu perlu digunakan zat pengatur tumbuh Dormex sekali setahun setelah rompes (jangan sampai 10 hari setelah rompes) sebanyak 2600 liter larutan dengan dosisi 3 liter/200 literair.
6)      Pengairan dan Penyiraman
Untuk pertumbuhannya, tanaman apel memerlukan pengairan yang memadai sepanjang musim. Pada musim penghujan, masalah kekurangan air tidak ditemui, tetapi harus diperhatikan jangan sampai tanaman terendam air. Krena itu perlu drainase yang baik. Sedangkan pada musim kemarau masalah kekurangan air
harus diatasi dengan cara menyirami tanaman sekurang-kurangnya 2 minggu sekali dengan cara dikocor.
7)      Penyemprotan Pestisida
Untuk pencegahan, penyemprotan dilakukan sebelum hama menyerang tanaman atau secara rutin 1-2 minggu sekali dengan dosis ringan. Untuk penanggulangan, penyemprotan dilakukan sedini mungkin dengan dosis tepat, agar hama dapat segera ditanggulangi. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari. Jenis dan dosis pestisida yang digunakan dalam menanggulangi hama sangat beragam tergantung dengan hama yang dikendalikan dan tingkat populasi hama tersebut, pengendalian secara lebih terinci akan dijelaskan pada poin hama dan penyakit.
Hama dan Penyakit
      Hama

1) Kutu hijau (Aphis pomi Geer)
Ciri: kutu dewasa berwarna hijau kekuningan, antena pendek, panjang tubuh 1,8 mm, ada yang bersayap ada pula yang tidak; panjang sayap 1,7 mm berwarna hitam; perkembangbiakan sangat cepat, telur dapat menetas dalam 3-4 hari. Gejala: (1) nimfa maupun kutu dewasa menyerang dengan mengisap cairan se-lseldaun secara berkelompok dipermukaan daun muda, terutama ujung tunas muda, tangkai cabang, bunga, dan buah; (2) kutu menghasilkan embun madu yang akan melapisi permukaan daun dan merangsang tumbuhnya jamur hitam (embun jelaga); daun berubah bentuk, mengkerut, leriting, terlambat berbunga, buah-buah muda gugur,jika tidak mutu buahpun jelek.Pengendalian:(1) sanitasi kebun dan pengaturan jarak tanam (jangan terlalu rapat); (2) dengan musuh alami coccinellidae lycosa; (3) dengan penyemprotan Supracide 40 EC (ba Metidation) dosis 2 cc/liter air atau 1-1,6 liter; (4) Supracide 40 EC dalam 500-800 liter/ha air dengan interval penyemprotan 2 minggu sekali; (5) Convidor 200 SL (b.a. Imidakloprid) dosis 0,125-0,250 cc/liter air; (6) Convidor 200 SL dalam 600 liter/h air dengan interval penyemprotan 10 hari sekali (7) Convidor ini dapat mematikan sampai telur-telurnya; cara penyemprotan dari atas ke bawah. Penyemprotan dilakukan 1-2 minggu sebelum pembungaan dan dilanjutkan 1-1,5 bulan setelahbunga mekar sampai 15 hari sebelum panen.
2) Tungau, Spinder mite, cambuk merah (panonychus Ulmi)
Ciri:berwarna merah tua, dan panjang 0,6 mm. Gejala:(1) tungau menyerang daun dengan menghisap cairan sel-sel daun; (2) pada serangan hebat menimbulkan bercak kuning, buram, cokelat, dan mengering; (3) pada buah menyebabkan bercak keperak-perakan atau coklat. Pengendalian:(1) dengan musah alami coccinellidae dan lycosa; (2) penyemprotan Akarisida Omite 570 EC sebanyak 2 cc/liter air atau 1 liter Akarisida Omite 570 EC dalam 500 liter air per hektar dengan interval 2 minggu.
3) Trips
Ciri:berukuran kecil dengan panjang 1mm; nimfa berwarna putih kekuningkuningan; dewasa berwarna cokelat kehitam-hitaman; bergerak cepat dan bila tersentuh akan segera terbang menghindar.Gejala:(1) menjerang daun, kuncup/tunas, dan buah yang masih sangat muda; (2) pada daun terlihat berbintikbintikputih, kedua sisi daun menggulung ke atas dan pertumbuhan tidak normal; (3) daun pada ujung tunas mengering dan gugur (4) pada daun meninggalkan bekas luka berwarna coklat abu-abu.Pengendalian:(1) secara mekanis dengan membuang telur-telur pada daun dan menjaga agar lingkungan tajuk tanaman tidakterlalu rapat; (2) penyemprotan dengan insektisida seperti Lannate 25 WP (b.a. Methomyl) dengan dosis 2 cc/liter air atau Lebaycid 550 EC (b.a. Fention) dengan dosis 2 cc/liter air pada sat tanaman sedang bertunas, berbunga, dan pembentukan buah.
4) Ulat daun (Spodoptera litura)
Ciri:larva berwarna hijau dengan garis-garis abu-abu memanjang dari abdomen sampai kepala.pada lateral larva terdapat bercak hitam berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran, meletakkan telur secara berkelompok dan ditutupi dengan rambut halus berwarna coklat muda.
Gejala:menyerang daun, mengakibatkan lubang-lubang tidak teratur hingga tulang-tulang daun.
Pengendalian:(1) secara mekanis dengan membuang telur-telur pada daun; (2) penyemprotan dengan penyemprotan seperti Tamaron 200 LC (b.a Metamidofos) dan Nuvacron 20 SCW (b.a. Monocrotofos).
5) Serangga penghisap daun (Helopelthis Sp)
Ciri:Helopelthis Theivora dengan abdomen warna hitam dan merah, sedang HelopelthisAntonii dengan abdomen warna merah dan putih. Serangga berukuran kecil. Penjang nimfa yang baru menetas 1mm dan panjang serangga dewasa 6-8mm. Pada bagian thoraknya terdapat benjolan yang menyerupai jarum. Gejala : menyerang pada pagi, sore atau pada saat keadaan berawan; menyerang daun muda, tunas dan buah buah dengan cara menhisap cairan sel; daun yang terserang menjadi coklat dan perkembanganya tidak simetris; tunas yang terserang menjadi coklat, kering dan akhirnya mati; serangan pada buah
menyebabkan buah menjadibercak-bercak coklat, nekrose, dan apabila buah membesar, bagian bercak ini pecah yang menyebebkan kualitas buah menurun. Pengendalian : (1) secara mekanis dengan cara pengerondongan atap plastik/pembelongsongan buah. (2) Penyemprotan dengan insektisida sepertiLannate 25 WP (b.a.Metomyl), Baycarb500ECb.a. BPMC), yang dilakukan pada sore atau pagi hari.
6) Ulat daun hitam (Dasychira Inclusa Walker)
Ciri:Larva mempunyai dua jambul dekat kepala berwarna hitam yang mengarah kearah samping kepala. Pada bagian badan terdapat empat jambul yang merupakan keumpulan seta berwarna coklat kehitam-hitaman. Disepanjang kedua sisi tubuh terdapat rambut berwarna ab-abu. Panjang larva 50 mm.Gejala :menyerang daun tua dan muda; tanaman yang terserang tinggal tulang daundaunnya dengan kerusakan 30%; pada siang hari larva bersembunyi di balik daun. Pengendalian:(1) secara mekanis dengan membuang telur-telur yang biasanya diletakkan pada daun; (2) penyemprotan insektisida seperti : Nuvacron 20 SCW (b.a. Monocrotofos) dan Matador 25 EC.
      Penyakit
1) Penyakit embun tepung (Powdery Mildew)
Penyebab :Padosphaera leucotich Salm. Dengan stadia imperfeknya adalah oidium Sp. Gejala: (1) pada daun atas tampak putih, tunas tidak normal, kerdil dan tidak berbuah; (2) pada buah berwarna coklat, berkutil coklat. Pengendalian: (1) memotong tunas atau bagian yang sakit dan dibakar; (2) dengan menyemprotka fungisida Nimrod 250 EC 2,5-5 cc/10 liter air (500liter/Ha) atau Afugan 300 EC 0,5-1 cc/liter air (pencegahan) dan 1-1,5 cc/liter air setelah perompesan sampai tunas berumur 4-5 minggu dengan interval 5-7 hari.
2) Penyakit bercak daun (Marssonina coronaria J.J. Davis)
Gejala :pada daun umur 4-6 minggu setelah perompesan terlihat bercak putih tidak teratur, berwarna coklat, permukaan atas timbul titik hitam, dimulai dari daun tua, daun muda hingga seluruh bagian gugur. Pengendalian:(1) jarak tanam tidak terlalu rapat, bagian yang terserang dibuang dan dibakar; (2) disemprotfungisida Agrisan 60 WP 2 gram/liter air, dosis 1000-2000 gram/ha sejak 10 hari setelah rompes dengan interval 1 minggu sebanyak 10 aplikasi atau Delseme MX 200 2 gram/liter air, Henlate 0,5 gram/liter air sejak umur 4 hari setelah rompes dengan interval 7 hari hingga 4 minggu.
3) Jamur upas (Cortisium salmonicolor Berk et Br)
Pengendalian:mengurangi kelembapan kebun, menghilangkan bagian tanaman yang sakit.
4) Penyakit kanker (Botryosphaeria Sp.)
Gejala :menyerang batang/cabang (busuk, warna coklat kehitaman, terkadang mengeluarkan cairan), dan buah (becak kecil warna cokelat muda, busuk, mengelembung, berair dan warna buah pucat.
Pengendalian :(1) tidak memanen buah terlalu masak; (2) mengurangi kelembapan kebun; (3) membuang bagian yang sakit; (4) pengerokkan batang yang sakit lalu diolesi fungisida Difolatan 4 F 100 cc/10 liter air atau Copper sandoz; (5) disemprot Benomyl 0,5 gram/liter air, Antracol 70 WP 2 gram/liter air.
5) Busuk buah (Gloeosporium Sp.)
Gejala:Bercak kecil cokelat dan bintik-bintik hitam berubah menjadi orange. Pengendalian :Tidak memetik buah terlalu masak dan pencelupan dengan Benomyl 0,5 gram/liter air untuk mencegah penyakit pada penyimpanan.
6) Busuk akar (Armilliaria Melea)

Gejala :menjerang tanaman apel pada daerah dingin basah, ditandai dengan layu daun, gugur, dan kulit akar membusuk. Pengendalian:dengan eradifikasi, yaitu membongkar/mencabut tanaman yang terserang beserta akar-akarnya, bekas lubang tidak ditanami minimal 1 tahun.
    Panen
Ciri dan Umur Panen
Pada umumnya buah apel dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar, tergantung pada varietas dan iklim. Rome Beauty dapat dipetik pada umur sekitar 120-141 hari dari bunga mekar, Manalagi dapat dipanen pada umur 114 hari setelah bunga mekar dan Anna sekitar 100 hari. Tetapi, pada musim hujan dan tempat lebih tinggi, umur buah lebih panjang. Pemanenan paling baik dilakukan pada saat tanaman mencapai tingkat masak fisiologis (ripening), yaitu tingkat dimana buah mempunyai kemampuan untuk menjadi masak normal setelah dipanen. Ciri masak fisiologis buah adalah: ukuran buah terlihat maksimal, aroma mulai terasa, warna buah tampak cerah segar dan bila ditekan terasa kres.Cara Panen: Pemetikan apel dilakukan dengan cara memetik buah dengan tangan secara serempak untuk setiap kebun.
D. Manfaat/Khasiat pada Buah Apel
      Pencernaan: Buah Apel yang kaya serat membantu dalam pencernaan. Konsumsi secara teratur apel memastikan gerakan usus halus dan membantu dalam mencegah consitipation dan gangguan perut.
      Anemia: Buah Apel berguna dalam treting anemia karena kaya dalam apel. Anemia adalah kekurangan hemoglobin dalam darah yang dapat ditingkatkan dengan asupan zat besi makanan yang kaya seperti apel.
      Kelemahan: Buah Apel dikenal untuk menghilangkan kelemahan dan menambah kekuatan dan vitalitas orang-orang lemah. Oleh karena itu, sering diberikan kepada pasien untuk membantu mereka cepat sembuh dari penyakit mereka. Jika Anda ingin mendapatkan berat badan, apel harus menjadi bagian dari diet Anda sehari-hari. Hal ini juga membantu dalam mendetoksifikasi tubuh dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
      Perawatan Gigi: Makan apel membantu dalam membersihkan gigi dan gusi. Ini mengurangi kejadian gigi berlubang pada gigi.
      Penyakit Jantung: Buah Apel menurunkan tingkat kolesterol dan karena itu bermanfaat bagi jantung.
      Rematik: Pasien yang menderita rematik mengkonsumsi apel sangat berguna karena membantu dalam proses penyembuhan.
      Gangguan mata: Buah Apel diyakini membuat mata yang kuat dan meningkatkan penglihatan yang bagu. Hal ini juga membantu dalam mengobati rabun senja.
      Perawatan Kulit: Menyisipkan apel dan madu , apel dan susu bila diterapkan pada peningkatan kulit bersinar dan bersinar.
      Buah Apel juga membantu dalam mengobati asam urat, dan disentri. Penelitian terbaru juga mengungkapkan bahwa apel memiliki bahan kimia seperti flavonoid dan polifenol yang dapat membantu melawan kanker. Oleh karena itu, benar apa kata "Makan Apel Sehari Membantu Dokter Gigi".
Berikut ini adalah manfaat dari kandungan yang ada dalam buah apel :
  1. Buah apel merupakan buah yang kaya akan vitamin. Vitamin A dalam apel berfungsi unutuk menjaga mata dalam kondisi baik dan mencegah kebutaan. Dibandingkan dengan jeruk, apel mengandung 50 % lebih banyak vitamin A. Apel mempunyai kandungan vitamin C dan B yang penting untuk mempertahankan kesehatan saraf. Vitamin C penting untuk pembentukan tulang dan gigi.
  2. Selain kaya vitamin, buah apel juga kaya akan kandungan mineral. Mineral dalam buah apel antara lain kalsium, mineral besi, magnesium, potasium, dan zinc. Mineral besi (Fe) pada buah apel, meskipun kandungannya tidak tinggi namun mempunyai kemampuan untuk membantu penyerapan Fe dari makanan lain. Demikian pula kalsium dalam apel, dapat membantu sistem pencernaan untuk menyerap kalsium dari makanan lain.
  3. Buah apel juga mengandung fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polus. Zat ini juga berfungsi untuk menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
  1. Kandungan serat dalam buah apel sangat cocok bagi mereka yang sedang melakukan program diet. Karena selain untuk memperlancar pencernaan, serat yang tinggi juga dapat berguna mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh untuk selanjutnya dibuang (kandungan Asam D-glucaric dalam apel merupakan zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol).
  2. Buah apel juga memiliki kandungan tanin. Tanin adalah zat yang berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi. Penyakit gusi ini disebabkan saling menempelnya bakteri pembentuk plak.
  3. Di dalam buah apel terdapat baron. Apakah baron itu? Baron berfungsi mempertahankan jumlah estrogen dalam tubuh seorang wanita.
  4. Zat Flavoid juga ada dalam sebuah apel, zat flavoid ini merupakan zat yang berfungsi menurunkan resiko kanker.
  5. Quercetin merupakan zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga tubuh terasa lebih sehat dan mencegah berbagai penyakit. Zat quercetin ini juga ada dalam apel.
  6. Buah apel mempunyai indeks glikemik (indeks pengukuran tentang cepatnya peningkatan gula darah) yang sangat rendah. Hal ini berarti bahwa pergantian gula yang terdapat secara alami pada apel tidak akan memacu kecepatan naiknya gula darah. Apel juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin, sehingga tidak berlebihan.
  7. Melindungi tubuh dari virus flu. Sari apel sangat baik untuk melawan serangan infeksi virus karena stamina dan kekebalan tubuh meningkat berkat konsumsi sari apel.
Langsung saja seberapa besar sih manfaat buah apel untuk kesehatan manusia?
ü  Bisa mencerdaskan otakmu.
ü  Menjaga tulangmu dari kerapuhan.
ü  Bisa juga mengobati atau mencegah asma.
ü  Menekan sel kanker pada paru-paru anda.
ü  Dapat juga menyehatkan mata.
ü  Melindungi dan merawat jantung.
ü  Mencegah serta mengobati reumatik.
ü  Menambah vitalitas tubuh yang lesu.
ü  Merawat gigi putihmu.
ü  Menyehatkan bagian saluran pencernaan.
ü  Menyehatkan hati.
ü  Membantu menurunkan kolesterol.
ü  Membantu menurunkan berat badan.
ü  Menetralisir kadar gula dalam darah.
ü  Mencegah dan mengobati kurang darah.
ü  mengembalikan stamina tubuh.
ü  mencegah pikun.
Selain buahnya, kulit apel ternyata juga memilik banyak manfaat, berikut adalah manfaat dari kulit apel:
  • Kulit apel bermanfaat untuk mencegah dan mengobati diabetes. Kandungan zat alami asam ursolat pada kulit apel mampu meningkatkan pembakaran kalori otot rangka dan lemak coklat untuk meningkatkan pembakaran kalori. Efek pembakaran kalori ini berarti mencegah obesitas, pra-diabetes dan hati berlemak sehingga mengurangi resiko atau mencegah penyakit diabetes.
  • Manfaat kulit apel dapat menurunkan tekanan darah tinggi atau  hipertensi. Kandungan flavonoid pada ekstrak kulit apel mampu menghambat ACE. ACE adalah enzim yang memicu terjadinya hipertensi.
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Buah apel berasal dari Asia Barat dan telah tumbuh selama ribuan tahun di Asia dan Eropa kemudian menyebar ke Amerika Utara yang dibawa oleh kolonis dari Eropa. Menurut catatat, apel adalah buah yang pertama kali menjadi tanaman pertanian. Apel merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah Asia Barat dengan iklim sub tropis. Di Indonesia apel telah ditanam sejak tahun 1934 hingga saat ini.
 Apel merupakan salah satu buah yang banyak disukai karena rasanya yang khas dan enak. Selain sudah sangat populer buah yang satu ini juga sangat mudah didapat dengan harga yang terjangkau.
Manfaat buah yang satu ini sangat banyak sekali dan berkhasiat untuk pengobatan. Banyak manfaat buah apel untuk kesehatan yang menguntungkan ketika kita rutin mengkonsumsi buah ini.
Apel banyak memiliki kandungan vitamin, mineral serta unsur lain seperti fitokimian, serat, tanin, baron, asam tartar, dan lainnya. Zat inilah yang sangat dipelukan bagi tubuh kita untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit.
Apel dapat menyehatkan saluran pencernaan, menyehatkan hati, menurunkan kolesterol, menetralisir kadar gula darah, menurunkan berat badan, membantu kerja usus halus, mengobati dan mencegah anemia, mengembalikan stamina tubuh, merawat gigi, merawat jantung, mencegah dan mengobati rematik, meningkatkan kesehatan kulit, menyehatkan mata, mencegah dan mengobati ashma, merawat tulang dari kerapuhan ( Osteoporosis ), dan mencerdaskan otak. Sehingga Apel sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.
B.  Saran
Pembahasan tersebut menyadarkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan dan menjaga kelestarian  makhluk hidup lain yang dapat berkembang biak dengan baik (membudidayakannya). Sehingga makhluk hidup seperti tumbuhan apel  dapat dimanfaatkan oleh generasi penerus dan terhindar dari kepunahan.
Kita harus sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Dengan mengonsumsi Apel tubuh akan terhindar dari berbagai macam penyakit yang membutuhkan biaya besar untuk melakukan operasi apabila telah terjadi gangguan pada kesehatan kita.

No comments:

Post a Comment

Komentar

Flag Counter