Laman

Sunday 26 March 2017

Makalah Budidaya Alpukat

BAB I
PENDAHULUAN
I.                   Latar Belakang
 Keberadaan tanaman alpukat telah cukup lama di Indonesia, sekitar dua abad yang lalu. Pengembangan tanaman alpukat di tanah air tampaknya belum merata. Buah alpukat merupakan buah yang memiliki nilai nutrisi, kandungan lemak, dan energi buah yang tinggi. Buah alpukat bukan hanya sekedar sumber vitamin dan mineral, tetapi dapat pula dijadikan bahan pangan dan penyedia energi.
Namun masyarakat kita, khususnya masyarakat kota, hanya sekedar menkonsumsi buah alpukat dalam bentuk sari juice buahnya bersama sirop dan penyedap lain. Pola konsumsi hanya minum buah alpukat seyogianya dapat diubah menjadi pola konsumsi makan buah alpukat, khususnya bagi masyarakat di daerah wilayah dataran tinggi dan desa terpencil.
Dalam perdagangan dunia, buah alpukat merupakan komoditas buah yang penting; volume perdagangannya menempati urutan kelima susudah jeruk, pisang, nenas, dan mangga. Pengembangan tanaman alpukat di tanah air pada era agribisnis saat ini kiranya akan dapat memberikan manfaat dan meningkatkan berbagai aspek kehidupan masyarakat dan ekonomi, khususnya dalam usaha perbaikan kesehatan gizi, serta sosial ekonomi dan lingkungan hidup.
Tanaman alpukat merupakan tanaman buah berupa pohon dengan nama alpuket (Jawa Barat), alpokat (Jawa Timur/Jawa Tengah), boah pokat, jamboo pokat (Batak), advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pookat (Lampung) dan lain-lain.
Tanaman alpukat bukan tanaman asli Indonesia, tanaman alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi antara tahun 1920-1930 Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh varietas-varietas unggul guna meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi.



BAB III

Metode Penelitian:
Buah yang satu ini memang sering disebut-sebut sebagai buah yang mempunyai kandungan nutrisi paling banyak. Alpukat banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh manusia seperti protein, fiber, niacin, thiamin, riboflavin, folic acid, dan zinc. Alpukat banyak memiliki kandungan vitamin E, C, dan B, mineral, atioksidan, kalori, dan alpukat merupakan buah yang bebas sodium. Alpukat memiliki kandungan lemak yang berguna sebagai sumber energi, sehingga cocok dikonsumsi oleh atlit olahraga atau mereka yang aktifitasnya sangat mobile.

a.Jenis-jenis Alpukat:
Diduga ada ratusan jenis alpukat varitas budidaya (kultivar). Di Indonesia dikenal sekitar duapuluh jenis. Varitas unggul dan enak buah alpukat memiliki ciri-ciri berdaging buah tebal, lembut, empuk, gurih, tidak berserat dan tidak terasa pahit. Alpukat yan daging buahnya kuning dan bersantan biasa disebut alpukat mentega. Semua varitaas alpukat memiliki kandungan gizi dan manfaat kesehatan yang prima, tidak peduli jenis mentega atau jenis susu (daging buahnya berwarna putih).
Bentuk buah dan warna kulit dibedakan sebagai jenis hijau bulat, hijau panjang (elips), merah tembaga panjang, merah tembaga bulat. Menurut Departemen Pertanian, alpukat yang enak adalah yang hijau panjang, bentuk ujungnya tumpul dan bagian pangkalnya mengecil. Ketika masih muda, buahnya berwarna hijau segar, semakin matang warnanya berubah menjadi merah tembaga.

Kandungan Gizi:
Banyak orang masih sering salah sangka dengan kandungan gizi alpukat, lantaran sangat berlemak. Alpukat memang memilkiki kadar lemak tinggi diantara semua jenis buah-buahan. Namun total kalorinya tidaklah tinggi karena kandungan karbohidratnya terbatas. Lemak alpukaaat termasuk lemak tak jenuh tunggal, sehingga tidak akan menyebabkan naiknya berat badan.
Satu buah alpukat mengandung nutrisi kalsium 23 mg, fosfor 95 mg, zat besi 1,4 mg, sodium 9 mg, potassiummm 1,368 mg, vitamin A 660 Iu, niacin 8,6 mg dan vitamin C 82 mg.

Manfaat Alpukat:
Alpukat merupakan satu-satunya buah yang kaya lemak. Kadarnya lebih dari dua kali kandungan lemak durian. Walaupun demikian, lemak alpukat termasuk lemak sehat, karena didominasi asam lemak tak jenuh tunggal oleat yang bersifat antioksidan kuat. Lemak alpukat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menaikkan kolesterol baik (HDL), sehinggasecara nyata menekan resiko stroke dan serangan jantung. Kemampuan ini diperkuat oleh kandungan betakaroten, klorofil, vitamin E dan vitamin B kompleks yang banyak terdapat di dalam alpukat.

Alpukat kaya mineral kalium, tetapi rendah kandungan natriumnya. Perbandingan ini mendorongsuasana basa di dalam tubuh kita. Berkurangnya keasaman tubuh akan menekan munculnya penyakit akibat kondisi tubuh terlalu asam seperti alergi, pusing, panik, gangguan pernapasan, gangguan pencernaan.

Kadar asam folat dan vitamin E juga tinggi, kalium alpukat lebih efektif dalam meredam hipertensi dan memperlancar aliran darah. Berbeda dari buah-buahan lain, alpukat hampir tidak mengandung pati, sedikit mengandung gula buah, tetapi banyak mengandung serat selulose. Oleh sebab itulah alpukat sangat dianjurkan bagi penderita diabetes.

Di dalam alpukat juga banyak mengandung zat besi dan zat tembaga yang sangat penting dalam pembentukan sel darah merah dan pencegahan anemia gizi. Paduan antara vitamin C, vitamin E, zat besi, kalium dan mangan menjadikan alpukat baik untuk menjaga kulit dan rambut.

Zaman dahulu orang maya menganggap alpukat sebagai makanan yang mampu menjaga tulang-tulang sendi bergerak dengan bebas. Dalam satu alpukat mengandung 300 kalori, 88 persen dikontribuso sebagai lemak. Oleh sebab itulah tidak heran jika buah alpukat mampu memberikan lubrikasi (pemberian minyak) secara alami pada tulang-tulang persendian tubuh seperti leher, siku, pergelangan tangan, pinggul, lutut dan pergelangan kaki.

Konsumsi alpukat

Pemanfaatan alpukat masih terbatas untuk jus atau campuran es teler. Padahal alpukat dapat digunakan untuk hidangan sehat sehari-hari. Alpukat dapat digunakan sebagai campuran salad dan dapat digunakan sebagai saus colek ala meksiko yang disebut guacamole dengan cara mencampurkan alpukat dengan agram, cabai, atau merica bubuk, minyak zaitun, air jeruk lemon, bawang putih, seledri.

Jus alpukat dapat dikombinasikan dengan buat tomat dan sedikit bawang putih. Pada saat pembuatan jus pilihlah buah alpukat yang telah masak, pastikan Anda tidak memotong dagingnya. Pertahankan membran bagian luar di bawah kulit, karena bagian ini menyimpan semua kelebihan mineral alpukat.
BAB II
PEMBAHASAN

Kajian Pustaka:
Alpukat dikenal dengan nama asing advocat atau avocado pear, mempunyai tekstur yang luar biasa. Rasa lembut seperti kacang dapat memberikan lidah pada satu kenikmatan yang luar biasa dengan sentuhan lembut seperti sutera.

Pada awalnya banyak ahli berpendapat bahwa alpukat asli dari Amerika Tengah dan Selatan. Terutama ketika ditemukan laporan penjelajah Herman Cortez (1519) ketika tiba di Meksiko, bahwa orang-orang Indian Aztec, Maya dan Inca sangat terbiasa mengkonsumsi alpukat. Namun ternyata alpukat hanyalah tanaman pendatang di Amerika. Asli tanaman ini dari Persia. Oleh sebab itulah nama botani alpukat Persea American atau Persea gratissima Gaertn, yang termasuk ke dalam famili Lauraceae.

BAB IV
PENUTUP
       I.            Kesimpulan
·         Tanaman alpukat bukan tanaman asli Indonesia, tanaman alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18.
·         Produksi buah alpukat pada pohon-pohon yang tumbuh dan berbuah baik dapatmencapai 70-80 kg/pohon/ tahun. Produksi rata-rata yang dapat diharapkan dari setiap pohon berkisar 50 kg.
·         Komponen kimia alpukat tergantung dari jenis serta tingkat kematangan.
·         Tanaman alpukat dibedakan menjadi tiga macam ras yaitu, ras Meksiko, ras Guatemala dan ras Hindia Barat.
    II.            Saran
·         Pola penanaman alpukat sebaiknya dilakukan secara kombinasi antara varietas-varietasnya.
·         Waktu penanaman yang tepat adalah pada awal musim hujan dan tanah yang ada dalam lubang tanam tidak lagi mengalami penurunan.
·         Saat dipanen, buah harus dipetik/dipotong bersama sedikit tangkai buahnya (3-5 cm) untuk mencegah memar, luka/infeksi pada bagian dekat tangkai buah.
·         Karena alpukat mempunyai umur simpan hanya sampai sekitar 7 hari (sejak petik sampai siap dikonsumsi), maka bila ingin memperlambat umur simpan tersebut dapat dilakukan dengan menyimpannya dalam ruangan bersuhu 5 derajat C.
DAFTAR PUSTAKA
Kalie, Moehd. Baga (1997). "Alpukat: budidaya dan pemanfaatannya". Yogyakarta: Kanisius.
Indriani, Y. Hetty; Suminarsih, Emi (1997). "Alpukat". Jakarta: Penebar Swadaya.
Hodson, R.W. (1950). "The avocado a gift from the middle Americas". Economic
Botany.
Prihatman, Kemal. 2000. Tentang Budidaya Pertanian. Jakarta : BAPPENAS

No comments:

Post a Comment

Komentar

Flag Counter